Sumbawa, KabarNTB – Melimpahnya tenaga kesehatan di bidang kebidanan dan keperawatan di Sumbawa menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah daerah untuk memberikan mereka pekerjaan yang layak sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.
Masih banyak dari tenaga kebidanan dan keperawatan yang menerima gaji di bawah standar seharusnya. Bagi mereka yang bekerja sebagai PNS mungkin lebih baik masa depan dan kesejaterannya, namun berbeda dengan bidan maupun perawat yang masih berstatus tenaga sukarela atau honorer di Rumah Sakit maupun Puskemas.
Melimpahnya tenaga kerja di bidang kesehatan tersebut, menjadi alasan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengerah jasa tenaga kerja sektor formal ke Taiwan. Perusahaan tersebut menawarkan kesempatan kerja dengan gaji serta perlindungan ketenagakerjaan yang lebih baik daripada sektor non formal seperti yang kebanyakan masyarakat Sumbawa pilih.
“Kami datang ke Sumbawa untuk sosialisasi menawarkan job perawat sektor formal khususnya ke Taiwan kepada mahasiswa dan alumi sekolah keperawatan dan kebidanan, yang kita tawarkan di sektor formal,” kata Direktur PT Dharmakerta Rajasa, Robby Gunawan, usai sosialisasi di Akper Samawa, Rabu (16/03/2016).
Pihaknya yang digandeng Disnakertrans Sumbawa tersebut menawarkan kesempatan bekerja ke luar negeri, dengan kelebihan gaji yang bagus dan pengalaman kerja yang lebih baik.
Menurutnya, keuntungan bekerja di Taiwan yakni akan mendapatkan gaji yang jauh pasti di atas pendapatan tenaga kesehatan di dalam negeri. Bahkan, pengalaman kerja dan SOP di Negara maju lebih bagus, meski di Indonesia sudah ada tapi implementasinya kurang dan di sana para tenaga kesehatan dapat belajar banyak.
Mengenai bahasa kata Robby, mereka akan belajar langsung menggunakn bahasa asing. Misalnya di Taiwan dapat belajar langsung karena bahasa Mandarin yang kini menjadi salah satu bahasa dunia selain bahasa Inggris.
“Pekerjaan sektor formal juga menjadi program Nawacita Presiden. Dalam perlindungan, hak dan kewajibannya lebih jelas. Di Taiwan ada asuransi kerja dan asuransi kesehatan. Gaji mengikuti UMR Negara tersebut, sama dengan warga lokal di sana,” kata Robby.
Ia menepis sektor pekerjaan formal tidak lebih baik dari segi perlindungan. Menurut Robby, dari segi perlindungan, sektor formal lebih terlindungi, jam kerja lebih teratur dan ada jam lembur. Sebaliknya di sektor non formal tidak jelas.
Mengenai asuransi, sebelum berangkat ada para tenaga kerja akan mendapatkan asuransi kerja. Setelah tiba Taiwan juga akan mendapatkan asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan, sehingga ada tiga asuransi yang didapatkan.
“Kami melakukan pekerjaan ini sesuai aturan dan koridor hukum. Kebanyakan yang dikirim dari sekolah tenaga kesehatan hanya dipoles saja, tapi dipertajam bahasa, dan skillnya. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan di sana,” tambahnya.
Ia mengatakan, pengetahuan terhadap budaya Negara tujuan juga akan diberikan sebelum berangkat supaya angka keberhasilannya terukur dan sesuai harapan.(K-K)
Komentar