KSB Janji Tertibkan Perusahaan Pelayaran

 

Sumbawa Barat, KabarNTB – Musibah tidak dapat diketahui bisa datang sewaktu waktu, maka pentingnya kewaspadaan sejak dini guna mengantisipasi dan menghindari musibah tersebut.

Kejadian tenggelamnya Kapal yang menimpa salah satu perusahaan pelayaran di Selat Bali belum lama ini misalnya, cukup menyedot perhatian publik apalagi sejumlah video amatir kejadian ini beredar dengan luas di Media Social, hal ini membuat sejumlah warga turut prihatin.

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, melalui Dinas Social Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dissosnakertrans) berjanji akan turun melihat dari dekat bagaimana sejumlah perusahaan pelayaran beroperasi selama ini.

“ Nanti kami akan sidak turun ke lapangan,” tandas Drs.Zainuddin Har,MM Kabid Pengawasan dan Hubungan Industrial, kepada KabarNTB belum lama ini.

Adapun focus perhatian pihaknya dikatakan Pak Ude, sapaan akrab Kabid murah senyum ini, yakni masalah ketersediaan Kantor Cabang masing – masing perusahaan dan masalah tenaga kerja.

Ia mengakui jika selama ini sejumlah perusahaan tersebut, tidak memberikan laporan seperti apa tenaga kerja yang ada, baik asal usul dan pengawasan terhadap upah tenaga kerja.Menurutnya hal ini penting mengacu pada UU ketenaga kerjaan.

“ Kita akan segera data masalah ini, adanya kantor cabang penting hal ini tentu yang berkaitan dengan penanggulangan musibah jika sewaktu-waktu terjadi,” ungkapnya.

Pemerintah Sumbawa Barat melalui dinas terkait, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2020 akan memberikan perhatian dalam kegiatan prioritas kedepan, yakni dengan menjalin kerjasama dengan PT.ASDP untuk pengelolaan Penyeberangan Poto Tano, seperti apa bentuknya belum dijelaskan secara rinci sebagaimana tertuang dalam RPJMD, namun harapan sejumlah kalangan tentu mengarah kepada sisi keselamatan dan kenyamanan.

Sebelumnya, sejumlah LSM Sumbawa Barat telah menyoroti masalah ini, aktivitas pelayaran dari Poto Tano dan Kayangan oleh LSM diminta agar memperhatikan sisi keselamatan pelayaran, maupun ketersediaan kantor perwakilan masing-masing.

Sementara itu, dari otoritas pengelolaan pelabuhan Poto Tano-Kayangan, dalam hal ini PT. ASDP Ferry Indonesia, melalui Pimpinan Cabang Alvius D Bago menjelaskan jumlah kapal yang beroperasi di lintasan Kayangan – Poto tano ada sebanyak 20 Kapal, dimana setiap kapal melakukan trip rata-rata 2 kali sehari dan setiap hari ada 40 trip yang melakukan aktivitas bongkar muat.

Dari 20 Kapal yang ada, menurut Alvius, dimiliki oleh 8 perusahaan yakni, PT. Jembatan Nusantara (5 Kapal), PT. Atosim Lampung Pelayaran (5), PT. Dharma Lautan Utama (2), Nusawangi (1), Munawar (1), Sp Ferry (1), Jemla (1) sedangkan 4 lainnya dimiliki oleh PT. ASDP Indonesia Ferry.(K-1)

 

Komentar