Sumbawa Barat, KabarNTB – Kejuaraan Sepak Bola Piala Gubernur, yang konon katanya sebagai event sepak bola bergengsi di Nusa Tenggara Barat, hingga kini dituding tidak beres.
Pasalnya, juara event yang telah berlangsung hampir dua bulan lalu di Mataram tersebut, hingga saat ini belum menerima hadiah yang menjadi hak.
PSKT Sumbawa Barat sebagai runner Up melalui Ketua Hariannya, Manurung, S.Pd mengaku, jika hadiah yang berhak diterima sesuai komitmen panitia sebesar Rp. 20 juta sejauh ini belum diterima.
“ Oleh panitia kami dijanjikan terus, katanya menunggu pencairan APBD,”ketus Manurung, kepada KabarNTB, Minggu malam (14/3/16).
Manurung menuding, baik panitia maupun Asprop PSSI dalam menggelar kompetisi benar-benar tidak siap, hal ini menurutnya sangat memalukan NTB apalagi membawa nama Gubernur.
“ Jangan-jangan Gubernur sendiri tidak tahu ada kompetisi, ini sangat memalukan,”katanya lagi.
Kompetisi ini dikatakan Manurung lagi, diikuti 9 club dari berbagai club di NTB dengan uang pendaftaran masing-masing club sebesar Rp. 10 juta.Kalau dihitung-hitung menurutnya, ada Rp. 90 juta dana terkumpul dari uang pendaftaran yang dihimpun panitia.
“ Kenapa tidak dari uang pendaftaran itu saja diberikan sebagai hadiah,apalagi dalam menggelar kompetisi kemarin penonton juga bayar tiket,”keluhnya.
PSKT sendiri dalam partisipasinya mengikuti ajakan Asprop PSSI dalam kompetisi tersebut, dikatakan Manurung, menghabiskan dana Rp. 100 juta lebih, untuk biaya operasional selama di Mataram, dikatakannya nilai tersebut sangat tidak sebanding dengan hadiah yang diperebutkan.
Namun demi komitmen memajukan Sepak bola dan generasi muda, PSKT KSB menurut Manurung hal tersebut tidak jadi persoalan, hanya saja ia mengaku merasa kesal kepada Asprop yang sejatinya bisa menjadi induk dari pada pengembangan Sepak Bola NTB.
“ Kalau kelas Piala Gubernur didaerah lain itu pesertanya club club ternama dari ISL, nah di NTB jangankan mau menghadirkan klub papan atas Indonesia, club asal NTB sendiri kompetisinya digelar seperti ini, kapan NTB mau maju kalau begini,”pungkasnya dengan nada kesal.(K-1)