Sumbawa, KabarNTB – Kondusifitas berinvetasi di Pulau Moyo, Kecamatan Labuhan Badas tercoreng akibat ulah anarkis sejumlah warga yang diduga berasal dari Dusun Brang Kua dan Arung Santek, Desa Labuhan Aji, Kecamatan Labuhan Badas.
Sekitar 25 orang warga tersebut diduga menyerang sebuah mes dan mesin excavator di sebuah lahan yang hendak dibangun sebuah hotel di Dusun Satema, Labuhan Aji, Senin (11/04/2016) siang.
Terhadap pengrusakan dan pembakaran tersebut, pengusaha, Syamsuddin yang mendapatkan informasi tersebut kemudian melaporkannya ke Polres Sumbawa hari itu juga.
Menurutnya, pembakaran dan pengrusakan tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 Wita. Adapun yang dibakar adalah mess pekerja yang terbuat dari kayu.
“Pekerja saya mengatakan, awalnya sekelompok warga yang datang itu hendak membakar alat berat yang ada, tapi tidak bisa terbakar, makanya mereka merusaknya. Kerugian saya sebesar Rp1 miliar lebih,” ungkap Syamsuddin.
Menurutnya, pengrusakan dan pembakaran tersebut sama sekali tidak diketahui motifnya. Ia pun lebih memilih menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum.
Sebelumnya ucap Syamsuddin, memang ada warga Dusun Satema yang mendatanginya meminta agar pengusaha itu membuat jalan antar Dusun di darat. Karena akses satu Dusun ke Dusun lain hanya melalui jalur laut. Terhadap aspirasi tersebut, ia pun menyetujuinya dengan membuat jalan sekitar 1 kilo meter. Bahkan Syamsuddin berencana membangun jalan penghubung antar Desa. Tidak hanya itu, setelah hotel tersebut rampung akan mempekerjakan masyarakat setempat.
Terkait aksi anakisme warga tersebut, Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad S.Ik, ditemui Selasa (12/04/2016) mengkonfirmasi bahwa jajarannya telah mengolah TKP. Saksi dan barang bukti juga sudah diperika dan diamankan.
Kapolres menyebut telah mengantongi identitas para terduga pelaku pengrusakan dan pembakaran mes hotel tersebut.
“Anggota sudah diterjunkan ke Pulau Moyo, terduga pelakunya disinyalir dari dua Dusun yang berbeda. Saksi dan buktinya sudah jelas. Kami himbau supaya terduga pelaku menyerahkan diri sebelum kami yang menangkap,” tegas Kapolres Sumbawa.
Muhammad menyatakan dalam hal ini Negara kita adalah Negara hukum. Sehingga kita tidak boleh kalah dengan tindakan anarkis tersebut.(K-K)
Komentar