Sumbawa Barat, KabarNTB – Kejadian agin Topan super Nepartak yang terjadi di Taiwan, memporak porandakan beberapa wilayah setempat, angin yang begitu kencang menghantam bangunan, dan sejumlah mobil hancur ditimpa bangunan dan sebagian terbalik.
Bagi warga Indonesia yang ada di Taiwan, kejadian ini tentu bukan hal yang biasa dan bagi mereka sangat mengerikan.
Arifn seorang TKI asal Sumbawa Barat NTB, yang sudah dua tahun bekerja di Taiwan, menceritakan pengalamanya saat menghadapi Topan ini kepada KabarNTB.
Berikut Wawancara KabarNTB dengan Arifin, via Line Massanger, Sabtu (9/10/16) :
KabarNTB : apakababar, Pak Arifin
Arifin : Alhamdulillah baik
KabarNTB : Kabarnya di Taiwan baru terjadi Topan, kapan kejadiannya ?
Arifin : Ya benar sekali, kejadian puncaknya terjadi Jum’at siang kemarin (8/7), hujan deras disertai angin yang begitu kencang ini kalau teman-teman asal Indonesia disini biasanya menyebut dengan “Gondoruwo”karena datang dan pergi secara tiba-tiba, disini disebut dengan Typhoon.
KabarNTB : Apakah ada pemberitahuan atau peringatan sebelumnya dari Pemerintah setempat jika akan ada Topan ?
Arifin : Ya pasti, Topan disini (Taiwan-red) hampir tiap tahun terjadi, saat musim panas antara bulan April – Oktober, dan Topan biasanya datang antara bulan Juni-Juli, Pemerintah disini sangat antisipasi dan menginformasikan kepada seluruh warga sebelumnya, untuk kejadian kemarin dua hari sebelumnya warga sudah diberitahu.
KabarNTB : Bagaimana situasi saat Topan ini terjadi ?
Arifin : Pastinya sangat mengerikan, hujan sangat deras ditambah angin yang begitu kencang, nah topan kemarin itu paling parah terjadi di Provinsi Taitung paling selatan Taiwan, Kalau tahun kemarin paling parah ditempat saya berada di Taipei atau paling utara Taiwan.
KabarNTB : Mengerikannya seperti apa ?
Arifin : Bagi kita warga Indonesia hal ini tentu sangat mengerikan sekali, persis seperti film hari kiamat tahun 2012 lalu, bayangkan mobil saja bisa terbalik dan benda-benda yang berada diluar bisa dibawah terbang kemana-mana, kebetulan saya sudah beberapa tahun disini jadi cukup pengalaman mengahadapi fenomena ini, kejadian kemarin mulai kamis sore cuaca disini sangat gelap, malam angin disertai hujan mulai datang dan puncaknya Jum’at siang, baru semalam (malam sabtu) sekitar pukul 12 angin berangsur menghilang dan sekarang semua sudah reda.
KabarNTB : Apakah ada warga KSB atau NTB umumnya di wilayah Taitung yang paling parah dilanda Topan itu ?
Arifin : Ya kalau NTB umumnya terutama dari Pulau Lombok banyak disana, kita TKI secara umum memang hampir merata berada di Taiwan, nah kalau khusus KSB di Taitung tidak ada, kita TKI asal KSB di Taiwan banyak di wilayah Sunchai, dan sebagian di Taipei dan Taichung.Alhamdulillah tidak ada korban jiwa TKI sejauh ini dalam bencana Topan ini.
KabarNTB : Ada trik dan tips penyelamatan dari ancaman bahaya Topan ini ?
Arifin : Intinya jangan keluar rumah saja saat Topan ini melanda, karena semua benda diluar rumah biasa dibawah terbang, termasuk kita bisa diangkat sama angin, bahkan sebagian warga disini berdiri didalam karung yang berisi pasir sehingga tidak dibawah angin.Sementara untuk persiapan makanan bekal dalam rumah menghadapi Topan ini, kita sudah siap satu dua hari sebelumnya, seiring informasi dari pemerintah.Namun demikian sejumlah restorant seperti MC Donald dan KFC seperti biasa tetap buka 24 jam, begitu juga toko-toko makanan tetap ada saja yang buka.
KabarNTB : Bagaimana situasi Listrik dan Telekomunikasi saat Topan ini terjadi ?
Arifin : Nah ini yang menarik untuk fasilitas telekomunikasi tetap stabil meski ada badai apapun disini, sinyal tetap kencang begitu juga listrik jikapun padam tidak terlalu lama.
KabarNTB : Bagaimana kondisi Pasca Topan ini ?
Arifin : Karena kejadian seperti ini sudah hampir tiap tahun terjadi, antisipasi begitu juga penanganan pasca Topan saat cepat direspon Pemerintah, seperti tahun kemarin semua seperti disulap, mana bangunan yang tadi hancur, mobil yang berserakan segera dibersihkan.
KabarNTB : Saat kejadian apakah TKI kerja atau gimana ?
Arifin : Ya disini tiga hari libur menghadapi Thypoon ini, dan itu sudah ada himbauan dari Pemerintah dan pihak perusahaan, namun jika ada juga yang bekerja diperusahaan mereka dihitung lembur jam kerja.
KabarNTB : Baik pak, terima kasih atas info dan pengalamannya.
Arifin : Sama-sama, sukses untuk KabarNTB, kami menunggu info-info dari tanah air, desa darat.(K-3)
Komentar