KabarNTB, Sumbawa Barat – Ratusan Mahasiswa di Sumbawa Barat antusias mengikuti seminar pertambangan yang digelar Universitas Cordova bekerjasama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang berlangsung di Auditorium Al Hamra, Kamis (29/9/16).
Peserta seminar yang mayoritas mahasiswa Undova sangat partisipatif mengikuti seminar ini, terbukti banyak muncul pertanyaan terkait pertambangan dan danpak social ekonomi.
Materi seminar pertambangan kali ini meliputi, pemanfaatan bahan galian yang disampaikan Pemerintah KSB, yang diwakili Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Energi Sumber Daya Mineral, Idham Khalid, S.T, M.M, kemudian materi tanggung jawab social perusahaan tambang PT. NNT oleh Senior Manager Social Responsibiliti PT. NNT, H. Syafruddin Jarot dan materi tentang pandangan Islam terhadap pertambangan yang disampaikan Muhammad Imran, S.Hi, M.A, M.H dari Undova.
Dalam pemaparan materinya, Idham Khalid menyampaikan jika potensi sumber daya mineral di KSB terdiri dari mineral logam,non logam dan mineral batuan, untuk mineral logam terdiri dari emas (Au), perak (Ag), dan tembaga (Cu), dimana bahan galian logam ini tersebar tidak merata diseluruh wilayah KSB dan telah diusahakan atau operasi produksi oleh PT. NNT, PT. Indotan Sumbawa Barat (PT ISB) dan Penambang Rakyat Tanpa Izin (PETI).
Menurutnya, sumber daya terukur yang dikerjakan PT. NNT sebesar 293.677.000 ton ore dengan kadar, Cu 0,481%, Au 0.356 g/t, dan Ag 1.481 g/t.Sementara potensi sumber daya tereka oleh PT. ISB sebesar 8.578.242 ton ore dengan kadar AU 2.5 g/t.Sedangkan PETI beroperasi sebagian besar di dalam wilayah konsesi PT. ISB.
Kemudian untuk potensi mineral logam lainnya di KSB disebutkan Idham, diantaranya ada Mangan (Mn), Galena dan Bijih Besi.Untuk bahan galian Mangan tersebar secara tidak merata di daerah Kecamatan Jereweh, dan Sekongkang dengan potensi sumber daya mineral yang tereka sebesar 5.151.745 ton ore.Sedangkan untuk logam galian Galena, disebutkan Idham tersebar di Taliwang, Brang Rea, dan Seteluk dengan potensi sumber daya mineral terindikasi sebesar 25.000 ton ore.Sementara untuk bijih besi potensi sumberdaya mineral terindikasi sebesar 10.000 ton ore tersebar di Seteluk.
Adapun mineral non logam yang ada di KSB menurut Idham diantaranya ada Gypsum dan Marmer. Gypsum tersebar di dekat Pantai Kecamatan Poto Tano dengan potensi sumberdaya terindikasi sebesar kurang lebih 3.000 meter kubik,sementara untuk Marmer tersebar dan tidak merata di seluruh Kecamatan di KSB dengan potensi sumberdaya mineral terindikasi sebesar kurang lebih 50.000 meter kubik.
“ Untuk bahan galian mineral batuan KSB ada, batu gamping, batu gunung/kali, pasir, tanah urug, tanah liat tersebar merata di KSB yang digunakan untuk bahan bangunan/industry,”jelas Idham Khalid.
Sementara itu, adapun materi tentang pandangan Islam terhadap Pertambangan dijelaskan Muhammad Imran, kegiatan pertmbangan merupakan salah satu bentuk perbuatan manusia dalam mengelola, mengurus, serta memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi yang telah diberikan Allah SWT kepada makhluknya.Memanfaatkan kekayaan alam dengan baik menurutnya, salah satu cara mensyukuri nikmat Allah SWT.
“ Mengelolah dan memanfaatkan kekayaan alam juga merupakan salah satu upaya mensejahterakan ummat (limaslahatil ummah),” tandas Muhammad Imran.
Sebagai upaya mencegah persoalan-persoalan yang tidak sesuai dengan hukum Islam, menurut Muhammad Imran, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa nomor 22 tahun 2011 tentang pertambangan ramah lingkungan, hal ini sebagai upaya mencegah kemudhoratan.
Dikatakan Muhammad Imran, dalam mencermati landasan dan definisi pertambangan ada tiga hal penting yang menjadi penilaian Islam yakni, pertama menghindari kerusakan atau kemudhoratan, kedua mendatangkan kemaslahatan atau manfaat dan ketiga kewajiban mengeluarkan zakat.
“ Tiga hal penting itu berdasarkan nash-nash dari Al-Qur’an yang berkaitan dengan ruang lingkup pertambangan dapat memberikan gambaran bagi kita dalam menjalankan beberapa kewajiban bagi hamba Allah di muka bumi ini terutama dalam menggali dan mengelolah kekayaan alam yang telah diberikan oleh Allah SWT,”tutup Muhammad Imran.
Sementa pembicara terakhir dalam seminar pertambangan di Undova ini Manager SR PT. NNT H. Syafruddin Jarot, dalam kesempatan ini ia menyampaikan tentang tanggung jawab social perusahaan yang telah dilaksanakan dan diagendakan kedepan.
Syafruddin Jarot menyampaikan, PT NNT selama beroperasi telah menjalankan program CSR atau tanggung jawab social perusahaan yang meliputi lima sector prioritas program yakni, Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Sosial Budaya dan Lingkungan. Adapun anggaran program CSR menurutnya, tiap tahun rata-rata sebesar Rp. 50 Miliar dan tambahan dana khusus pada tahun 2010-2014 sebesar US$ 48 juta.
Sedangkan untuk program pembangunan Sumber Daya Manusia, PT NNT dijelaskan Syafruddin Jarot lagi, telah memberikan bea siswa kepada semua tingkatan pendidikan sejak tahun 1999 dengan total anggaran mencapai Rp. 34 Miliar lebih. Dengan jumlah penerima bea siswa sebanyak 14.932 orang.
Kemudian secara khusus pada sector Pendidikan, dukungan PT. NNT dikatakan Syafruddin Jarot, lantaran angka partisipasi sekolah (APS) di tingkat pendidikan tinggi masih rendah, investasi jangka panjang bagi perusahaan maupun masyarakat lingkar tambang dan dalam rangka mendukung visi pemerintah Indonesia akan terwujudnya pendidikan yang inklusif.
Sementara itu, tentang agenda seminar ini menurut Ketua Panitia Minten Ayu Larasati, S.Pdi, M.Pdi, bertujuan untuk membuka mimbar edukasi mengenai dunia pertambangan.
“ Kita berharap dengan diadakannya seminar tersebut peserta seminar khususnya mahasiswa dapat memahami gambaran secara umum system pengolahan tambang dengan lebih baik,” demikian kata Minten Ayu Larasati yang juga dosen di Undova tersebut. (K-1)
Komentar