Mustakim : Kita Harus Hargai Sejarah

KabarNTB, Sumbawa Barat – Masih dalam suasana hari pahlawan, perlu menjadi renungan bersama bahwa sosok pahlawan dalam dinamika kehidupan masyarakat menjadi penting keberadaannya. Selain sebagai identitas dan penguat karakter sebuah daerah, keberadaan sosok pahlawan yang hadir dalam ruang kehidupan masyarakat juga menjadi factor penyemangat sebuah komunitas dalam bersikap dan berbuat dalam mengisi pembangunan.

Hal ini disinggung oleh Mustakim Patawiri, LM, S.Tp salah satu Legislator KSB yang sampai saat ini cukup intens memperhatikan dinamika kebudayaan di daerah. Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat dari Fraksi Indonesia Raya menyinggung hal tersebut saat mengisi materi pada Seminar Kepahlawanan Unru.

Salah satu yang menjadi sorotannya adalah, perlu adanya asupan suplemen dalam jiwa dan pemikiran masyarakat KSB tentang pentingnya menghargai jasa para pahlawan dan jasa para pendahulu. Mustakim memberikan contoh bahwa, saat ini pengenalan Unru sebagai pahlawan ditengah-tengah masyarakat terutama dikalangan generasi muda, masih sangat lemah. Ini dikarenakan peran lembaga pendidikan utamanya, belum mengambil bagian dan belum menjadikan sejarah Perjuangan Unru melawan penjajah tersebut menjadi prioritas.

Maka untuk hal tersebut, Mustakim menawarkan agar Pemerintah Daerah bersama stakeholder terkait lainnya agar dapat secara serius mengusung Unru sebagai pahlawan nasional. Ini tentunya akan berdampak domino, jika Unru dapat diwujudkan menjadi pahlawan nasional. Katakan saja, Sumbawa Barat dapat hadir di Istana Negara setiap perayaan Hari Pahlawan Nasional  tanggal 10 November di Istana Negara, dengan begitu Sumbawa Barat dapat lebih dikenal. Efek lainnya tentu akan ada perhatian khusus dari kementerian dalam negeri yang menangani urusan kepahlawanan di daerah terhadap Kabupaten Sumbawa Barat.

Untuk itu penting adanya jika dapat diupayakan hal-hal yang menjurus kepada penguatan nilai-nilai sejarah kepahlawanan Unru didalam masyarakat dan terutamanya para generasi Muda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus menjadikan Sejarah Unru sebagai salah satu muatan local yang diajarkan di Sekolah-sekolah. Pemerintah KSB dapat menjadikan program khusus di setiap tanggal 10 November yaitu pemutaran Film Perang Sapugara dirumah-rumah maupun melalui layar tancap, sehingga masyarakat dapat lebih familier dengan keberadaan sejarah Unru.

Penghargaan terhadap nilai kepahlawanan unru ini juga menjadi ukuran bagi kita masyarakat KSB terhadap sampai sejauhmana penghargaan kita kepada para pelaku sejarah dan pendahulu Kabupaten Sumbawa Barat. Kita harus tetap memberikan posisi yang istimewa kepada mereka yang telah berjuang membangun KSB hingga saat ini kita bisa merasakan nikmatnya ber-KSB. Ini tentu penting, karena penghargaan terhadap nilai-nilai sejarah berbanding lurus dengan semangat kinerja kita hari ini, dan harapan perwujudan cita-cita dimasa yang akan datang. Sejarah sebagai pijakan kita berbuat hari ini untuk kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Untuk itu, pada kesempatan tersebut Mustakim mengusulkan agar Adi Pranajaya selaku Sutradara dan Skenario Film Perang Sapugara harus diberikan penghargaan, atas jasa-jasanya mengangkat dan memperkenalkan karakter masyarakat Sumbawa Barat pada masa itu. Para pelaku sejarah KSB harus diabadikan namanya baik itu dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk catatan-catatan literasi. Dengan begitu, menjadilah kita sebagai masyarakat yang menghargai sejarah, menghargai perjuangan para pendahulu, dan masyarakat yang tau berterimakasih.(K-R)

Komentar