Wakil Presiden : Maulana Syaikh Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

KabarNTB, Jakarta – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan penghargaan tinggi atas perjuangan dan dedikasi dalam memajukan pendidikan, serta perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Mualana Syaikh) dalam melawan penjajah.

Berbicara saat membuka Seminar Nasional ‘Dari Nahdlatul Wathan untuk Indonesia : Jejak Perjuangan Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid’ di Gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta, Rabu 5 April 2017, Wakil Presiden menyatakan gelar pahlawan nasional diberikan kepada mereka yang telah melakukan tindakan yang heroik, perbuatan nyata yang dapat dikenang dan dilihat sepanjang masa.

Termasuk tidak pernah melakukan tindakan tercela, mampu berjuang menggerakkan masyarakat, berdampak nasional dan menunjukkan konsistensi dan hal-hal prestize lainnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Gubernur NTB membuka Seminar Nasional dari Nahdlatul Wathan untuk Indonesia : Jejak Perjuangan Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid’ di Gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta, Rabu 5 April 2017

“Karenanya, Perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau lebih dikenal sebagai Maulana Syaikh, sangatlah layak dihargai sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Wakil Presiden.

Seminar itu menghadirkan para ahli sejarah terkemuka sebagai narasumber dan dihadiri puluhan tokoh nasional, diantaranya Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang), Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Anggota DPD RI, Faroukh Muhammad, Suhaimi Ismi, Rektor UNJ, Keluarga TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan para peserta dari civitas akademika berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan NTB.

Wapres menegaskan kehadiran para tokoh tersebut, menggambarkan apa yang telah dicapai Maulana Syaikh sepanjang hidupnya patut menjadi suri tauladan bagi genarasi penerus bangsa ini. Capaiannya dalam keilmuan, pendidikan dan perjuangan melawan penjajah, menurut JK tidak jauh beda dengan apa yang diberikan pahlawan nasional sebelumnya.

Wakil Presiden bahkan menyatakan secara pribadi dirinya akan memberi dukungan agar Maulana Syaikh ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

“Banyak pejuang muslim menjadi Pahlawan Nasional, Saya yakin apa yang dilakukan Maulana Syaikh tidak kurang dari apa yang dilakukan ulama lain. Semoga tim penilai mempunyai penilaian baik sehingga apa yang diniatkan dapat terlaksana. Saya secara pribadi akan memberikan dukungan,” pungkasnya.

Sementara Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi pada kesempatan yang sama menjelaskan setiap perjuangan Maulana Syaikh mencerminkan keyakinan beliau akan kesatuan antara kesatuan nilai keislaman dan nilai kebangsaan.

“Nama Nahdatul Wathan dipilih karena memiliki makna berjuang untuk bangsa artinya berjuang untuk agama. Sedangkan berjuang untuk agama pasti akan memberikan kebaikan untuk bangsa. Melalui penamaan tersebut, Islam dan kebangsaan dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan,” jelas Gubernur yang juga cucu dari Maulana Syaikh.

Gubernur menambahkan, Maulana Syaikh adalah salah satu tokoh utama yang berkontribusi terhadap kokohnya nilai kebangsaan di NTB.

“Atas nama pemerintah dan segenap masyarakat Provinsi NTB berharap kiranya ikhtiar ini berujung pada pengakuan pemerintah yang memang sudah sepantasnya menjadikan beliau sebagai pahlawan nasional,” kata TGB.

Pelaksanaan Seminar nasional yang dimotori oleh UNJ dan Organisasi Islam Nahdatul Wathan (NW) ini merupakan upaya untuk segera terwujudnya inisiatif pemerintah dan Masyarakat NTB agar TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pendiri Organisasi Kemasyarakatan Islam Nahdatul Wathan (NW) sebagai pahlawan nasional.(Bi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses