KabarNTB, Sumbawa Barat – Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besarnya di Indonesia, bekerjasama dengan Yayasan Serikat Tani Pembangunan (YSTP) Sumbawa Barat dan Pemda KSB membangun fasilitas pengolahan air bersih bagi masyarakat Desa Rarak Ronges, suatu desa terpencil di Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat, NTB.
Fasilitas pengolahan air bersih dengan tenaga surya sekaligus dengan program sanitasi senilai Rp 2,41 miliyar itu merupakan program bantuan hibah dari masyarakat dan pemerintah Jepang yang bisa menghasilkan air bersih dengan kapasitas 8000 liter per hari.
“Kami telah melakukan pengujian sample di sejumlah laboratorium, termasuk laboratorium independent milik Scopindo, Laboratorium Yamaha dan Laboratorium PTAMNT dan hasilnya kandungan bakteri dalam air Rarak Water nol. Jadi selain kualitasnya sangat baik, air ini juga sangat aman dikonsumsi,” ungkap Iwan Irawan, Ketua Yayasan Serikat Tani Pembangunan (YSTP) KSB, pada acara peresmian fasilitas air bersih di Desa Rarak Ronges, Sabtu 20 Mei 2017.
Iwan menyatakan selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, air bersih dari Rarak Ronges yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat, juga diproduksi untuk tujuan komersil dalam bentuk air isi ulang dengan merk ‘Rarak Water’. Kedepan ia berharap agar Pemda KSB bisa ikut mengintervensi dalam hal perluasan wilayah pemasaran Rarak Water.
“Selama ini kebutuhan air bersih (air isi ulang) di sebagian besar wilayah kecamatan Brang Rea di suplai dari Alas dan Sumbawa. Sejak ada Rarak Water kami bermimpi kebutuhan air isi ulang diseluruh KSB bisa dipenuhi dari Rarak Ronges karena kualitasnya jauh lebih baik dari air isi ulang dari daerah lain, bahkan dari air kemasan merk terkenal,” beber Iwan.
Bersamaan dengan fasilitas pengolahan air yang seluruh peralatannya, termasuk pasir sebagai penyaring air, didatangkan langsung dari Jepang itu. juga diberikan bantuan solar cell (pembangkit listrik tenaga surya) dengan kapasitas 3000 watt. Menurut Iwan, selain untuk menunjang pengoperasian fasilitas air bersih, daya listrik tenaga surya itu juga dialirkan untuk kebutuhan listrik Sekolah Satu Atap (SD- SMP) Rarak Ronges dan Kantor desa setempat.
“Alhamdulillah, dengan adanya pasokan listrik tenaga surya ini, pekerjaan administrasi di kantor desa yang dulunya tidak bisa selesai dalam sehari karena tidak ada listrik, sekarang bisa dilayani saat itu juga. Begitu pula di Sekolah, pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) kemarin, kekurangan soal langsung bisa discan dan dicetak saat itu juga tanpa perlu turun ke Taliwang yang jaraknya sangat jauh dan butuh waktu lama karena kondisi jalan yang sangat sulit,” terang Iwan.
YSTP sendiri merupakan lembaga swadaya masyarakat yang paling berperan dalam proses mendapatkan dan pembangunan fasilitas tersebut. Iwan Irawan menyatakan program bantuan air bersih di Rarak Runges merupakan program kedua yang dilaksanakan berkat kerjasama dengan Pemerintah Jepang. Program pertama ditempatkan di SP III Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang pada tahun 2013.
Fasilitas air bersih di Talonang hingga saat ini masih berfungsi dengan sangat baik, bahkan Pemda telah membangun replikasi fasilitas tersebut di sejumlah desa lain, termasuk di wilayah pulau Lombok. Program bantuan air bersih ketiga rencananya akan ditempatkan di Desa Mantar Kecamatan Poto Tano pada tahun 2018 mendatang.
“Sasaran program bantuan fasilitas air bersih ini memang untuk daerah-daerah terpencil yang selama ini kesulitan air bersih. Kami berharap masyarakat bisa menjaganya dengan baik akan bisa terus memberikan manfaat,” kata Iwan.
Kades Rarak Ronges, Ruslan tidak bisa menutupi kebahagiaannya atas keberhasilan pembangunan fasilitas air bersih, listrik tenaga surya dan sanitasi itu.
“Selama ini kami memang mengkonsumsi air dari air sumur gali yang tidak kami ketahui kualitasnya. Dengan keberadaan fasiltas ini serta listrik tenaga surya kami berharap derajat kesehatan masyarakat bisa meningkat dan pelayanan bisa berjalan lebih baik lagi,” ujarnya, sembari menyampaikan terima kasih kepada YSTP, Pemda KSB dan Kedubes Jepang.
Sekda KSB, Abdul Aziz mengapresiasi beroperasinya fasilitas tersebut dan berharap keberadaannya bisa dijaga dan bisa meningkatkan kinerja pelayanan desa kepada masyarakat.
Pemerintah Daerah, katanya, terus berupaya memberikan pelayanan yang sama kepada seluruh wilayah. Program fasilitas air bersih itu merupakan bagian dari perhatian pemerintah untuk meningkatkan pelayanan, pemenuhan kebutuhan dasar , peningkatan derajat kesehatan juga sosial ekonomi masyarakat.
“Jika pelayanan, pendidikan, kesehatan masyarakat bagus, maka karakternya juga akan bagus. Ini sangat penting dalam menciptakan SDM KSB yang unggul dan berdaya saing,” katanya.
Sementara itu, Minister Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Marie Takada yang hadir langsung dalam acara peresmian itu, mengatakan program bantuan fasilitas air bersih merupakan wujud kepedulian masyarakat dan pemerintah Jepang yang dilaksanakan dengan menggandeng perusahaan-perusahaan asal Jepang di Indonesia.
“Selain bantuan fasilitas air bersih, di Sumbawa Barat, Pemerintah Jepang melalui JICA juga telah membangun jalan dan jembatan untuk membuka akses di wilayah lingkar selatan (kecamatan Sekongkang – Lunyuk Sumbawa). Kami berharapo agar bantuan ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat Rarak Ronges dan persaudaraan antara masyarakat Jepang dengan Indonesia dapat terus terjalin dengan baik,” katanya.(EZ)
Komentar