Songsong Era Kendaraan Listrik dan Pariwisata Hijau, PLN Siapkan 875 SPLU

KabarNTB, Mataram –  PT PLN menyiapkan 875 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di sejumlah lokasi di Indonesia untuk menyongsong perkembangan kendaraan listrik, baik sepeda, motor maupun mobil listrik.

“Kendaraan listrik semakin diterima di Indonesia saat munculnya dukungan dari Pemerintah. Jauh sebelum itu, PLN telah melihat tantangan ini dan mendukung perkembangan teknologi ramah lingkungan ini dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan, salah satunya berupa SPLU,” ujar Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka.

SPLU yang dikembangkan PLN sejak 2015, antara lain dapat dijumpai di Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau, Muara Bungo, Bengkulu, Lampung, Manado, Gorontalo, Palu, Kotamobagu, Yogyakarta, Bali, Makassar, Mataram dan sejumlah kota lainnya.

Di Jakarta, sejak diluncurkan pada 4 Agustus 2016 sampai dengan akhir Juli 2017 telah terpasang di 542 titik.

“Tahun ini ditargetkan sudah ada 1.000 unit SPLU khusus di Jakarta. Lokasi SPLU-SPLU ini dapat ditemukan melalui aplikasi Google Maps dengan kata kunci “SPLU PLN”,” inbuh Made Suprateka.

SPLU PLN

PLN menyatakan yakin bisa memenuhi ketersediaan SPLU dengan kualitas maksimal, apalagi daya pasok energi listrik juga banyak dipasok dari pembangkit baru yang berasal dari program 35.000 MW.

Inovasi PLN sebagai infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini, pada awalnya dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL). Seiring dengan berkembangnya teknologi, SPLU pun dapat digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik. SPLU Beji Lintar mengadopsi sistem prabayar. Untuk menggunakannya, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lain-lain dengan menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh Meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan.

SPLU sendiri terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe hook yang dapat ditemui di tiang-tiang milik PLN, dan tipe standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri. SPLU tipe hook terdiri dari 2 kWh Meter dan setiap meter memiliki daya 5.500 VA sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari 4 kWh Meter. Daya dari masing-masing kWh Meter tersebut juga bisa ditingkatkan menjadi 11.000 VA. Dengan kapasitas daya tersebut, SPLU mampu menyuplai listrik untuk charging kendaraan listrik yang memiliki daya bervariasi antara kisaran 500 –2.500 Watt. Masyarakat dapat meminta kepada PLN untuk memasangkan SPLU di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya dapat terpenuhi, termasuk sebagai charging station kendaraan listrik yang akan lebih pas bila diletakkan di tempat parkir.

Selain SPLU, PLN juga mulai menggunakan kendaraan listrik, seperti motor listrik, untuk petugas ULC (Unit Layanan Cepat). Motor listrik merupakaan kendaraan masa depan yang efisien dan ramah lingkungan. Kendaraan ini baru digunakan PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya). Selanjutnya, diharapkan dapat diterapkan di Unit-unit pelayanan PLN lainnya karena sangat ramah lingkungan,” demikian Made Suprateka.

PLN Siap Pasang SPLU Guna Dukung Pariwisata

Keseriusan Pemerintah Provinsi NTB untuk membangun kawasan-kawasan wisata dengan konsep ramah lingkungan, seperti Mandalika, Samota, Tiga Gili, dan Sekotong yang direncanakan akan menggunakan konsep pembangunan hijau, termasuk pengembangan transportasi ramah lingkungan di Mataram siap didukung  PLN dengan menyiapkan SPLU di beberapa titik.

“Kawasan Tiga Gili bisa menjadi awal. Di sana kan tidak boleh ada kendaraan berbahan bakar minyak, banyak yang menggunakan motor listrik, selanjutnya KEK Mandalika juga bisa. Kita akan koordinasi dengan pemerintah untuk lokasi dan izin pemasangannya. Intinya kami siap mendukung rencana Pemerintah Provinsi.” kata Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Wilayah NTB, Andy Adchaminoerdin.

Di Provinsi NTB sendiri, SPLU telah terpasang di Taman Sangkareang dan Taman Udayana, Kota Mataram, sejak Oktober 2016. Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin yang saat itu meresmikan SPLU, mengapresiasi keberadaan SPLU karena memudahkan masyarakat, khususnya pedagang kecil dalam memenuhi kebutuhan listriknya.(EZ/*)

 

Komentar