KabarNTB, Sumbawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menyerahkan hasil analisis roadmap Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar (Dikdas) KSB ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penyerahaan ini dilaksanakan dalam sosialisasi hasil analisis roadmap SPM Dikdas yang dihadiri Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, Plt. Kadispora KSB, Tajuddin, M.Si dan jajaran, Kepala Sub Bagian hukum, tata laksana dan kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nurma Dewi Saleh, M.Ed dan tim, Kepala UPTD Dikpora KSB serta kepala SD dan SMP sederajat se KSB.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Sub Bagian hukum, tata laksana dan kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyampaikan apresiasi atas capaian KSB dalam pelaksanaan roadmap SPM Dikdas.
Dalam sambutannya, Wabup Fud Syaifuddin, mengatakan, Pemda memberi porsi anggaran terbesar untuk Dikpora.
Anggaran ini untuk mendukung pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan belajar mengajar, tunjangan guru dan elemen lainnya. Termasuk mengambil resiko dengan mengambil alih tenaga PTT yang seharusnya diambil oleh provinsi sebanyak 288 orang.
‘’Daerah lain belum ada karena belum siap anggaran. Namun, karena masalah kemanusiaan, KSB mengambil alih, terlebih mereka berjasa dalam pendidikan sehingga kami SK-kan kembali. Ini juga tentu menambah personil tenaga pendidik di KSB,” kata Wakil Bupati.
Menurutnya, Pemerintah Daerah terus berupaya memenuhi indikator dari SPM, mulai dari sarana prasarana, peningkatan kualitas tenaga pendidik, tata kelola pendidikan hingga proses belajar mengajar. Upaya pemerataan penempatan guru agar sekolah-sekolah mendapatkan tenaga pendidik yang handal pun dilakukan guna pemerataan kualitas belajar mengajar.
‘’Beberapa sarana dan prasarana yang tahun ini belum disentuh, Insya Allah akan dianggarkan tahun depan. Kita terus berbenah untuk kesejahteraan masyarakat termasuk di sektor pendidikan,” imbuhnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tajuddin, M.Si menyampaikan, penyerahan hasil analisis ini bisa saja dilaksanakan dengan sederhana. Namun dorongan internal dan eksternal seperti kegiatan kegiatan dimaksud, dibutuhkan guna berkontribusi memajukan dunia pendidikan. Selain secara subtansial proses belajar mengajar di dalam ruang kelas dan tempat lainnya terus dilaksanakan.
Program ini meningkatkan kualitas pendidikan yang sebelumnya di angka 57 persen pada 2014 menjadi 78, 21persen pada 2016. Program Seperti ini sangat penting dan dibutuhkan, terlebih lagi program-program seperti ini (Program DKP SPM) sangat berarti di KSB dalam membangun pendidikan, dimana jumlah SD/MI di KSB sebanyak 105 unit dan SMP/MTs sebanyak 55 unit.
“Jika semua pihak berada di garis yang sama satu semangat yakni semangat ikhlas, jujur dan sungguh sungguh saya rasa tidak sulit membangun pendidikan di KSB termasuk untuk bersaing dengan siswa siswi di belahan lainnya di Indonesia,” ungkapnya.
Kepala Sub Bagian Hukum, Tata Laksana dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nurma Dewi Saleh, M.Ed mengatakan, di NTB hanya ada dua sekolah internasional yakni di Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa Barat. SPM bukanlah akhir dan terhenti di situ. Namun jika telah terpenuhi pada 2018 mendatang, maka harus dipacu untuk mencapai hasil ideal yakni standar nasional.
“Saya sangat mengapresiasi capaian ini, keberhasilan ini adalah keberhasilan semua pihak di Kabupaten Sumbawa Barat dalam mendukung pemenuhan SPM Dikdas di Kabupaten Sumbawa Barat,” katanya.(Ir)
Komentar