KabarNTB, Sumbawa Barat – Kantor Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Sumbawa Barat menggagas program ‘mendekatkan buku dengan masyarakat’ untuk meningkatkan minat baca.
Program ini akan dilaksanakan lewat kerjasama dengan sekolah-sekolah dengan sasaran para siswa dari tingkat TK hingga SMA, kerjasama dengan desa/kelurahan dan Puskesmas untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu Baca dengan sasaran ibu rumah tangga dan masyarakat umum, serta kegiatan ‘Bu MaLa (Buku Masuk Lase) untuk menjangkau masyarakat di dalam perkampungan.
“Kendala kita memang minat baca yang masih rendah, itu terlihat dari angka kunjungan ke perpustakaan yang rendah. Jadi kami coba siasati itu dengan melaksanakan sejumlah program untuk.mendekatkan buku dengan masyarakat,” ujar Kabid Pengembangan Perpustakaan Arpus KSB, Ajad Sajadah Amir, kepada KabarNTB, Selasa 10 oktober 2017.
Tahun 2017 ini, Arpus, kata Ajad, telah menjalin kerjasama dengan sejumlah sekolah di KSB, dari tingkat taman-kanak, hingga SMA. Arpus menyiapkan buku-buku sesuai kebutuhan para siswa dan diantar langsung ke sekolah. Setelah satu bulan, oleh petugas Arpus buku itu diambil dan diganti dengan yang baru dengan judul berbeda.
“Jadi proses pinjam meminjamnya berlangsung di sekolah. Begitu juga dengan Posyandu kami akan bekerjasama dengan desa dan petugas untuk menyiapkan buku yang bisa dibaca ibu-ibu sembari mengantar anaknya,” imbuh Ajad.
Sementara untuk kegiatan Bu MaLa, lebih pada upaya pendekatan melalui kebiasaan kepada masyarakat untuk mendorong gemar membaca. Lase (tempat duduk lebar dari bambu) dalam kebiasaanam masyarakat Tana Samawa menjadi tempat berkumpul, bermain, bahkan berdiskusi.
“Dengan adanya buku, kebiasaan berkumpul di ‘lase’ ini bisa menjadi lebih produktif. Kami juga akan membuka layanan perpustakaan pada sabtu minggu, karena selama ini pengunjung terbentur dengan hari kerja atau sekolah jadi tidak punya waktu untuk datang ke Perpustakaan,” imbuh Ajad.
Selain untuk menumbuhkan minat baca, sejumlah program yang digagas Arpus itu juga untuk mensiasati kekurangan fasilitas yang dimiliki. Mobil perpustakaan keliling misalnya, Arpus KSB hanya memiliki satu unit, sehingga sejumlah wilayah tidak bisa terjangkau layanan. Idealnya untuk KSB dengan delapan kecamatan, harus ada tiga unit mobil perpustakaan keliling.
“Untuk koleksi buku kita punya 11 ribu eksamplar dengan 9000 judul. Sementara idelanya satu buku untuk satu orang penduduk usia 10 tahun keatas. Kalau dilihat dari jumlah penduduk KSB, koleksi buku lengkap, tapi kuantitas yang kurang sehingga butuh penambahan,” demikian Ajad.
Rencana program peningkatan minat baca yang digagas Arpus mendapat sambutan positif dari Foswara DPRD KSB. Henny Novita, anggota Foswara menyatakan siap mendukung rencana tersebut.
“Kami juga siap terlibat langsung dalam pelaksanaan program jika dibutuhkan. Karena. Ini penting karena jika minat baca meningkat maka akan membuka peluang peningkatan derajat hidup masyarakat,” ujar Henny.(EZ)
Komentar