KabarNTB, Sumbawa Barat – Kondisi sosial ekonomi masyarakat pasca tambang, mwnjadi perhatian serius pemerintah Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk.
Desa tersebut merupakan salah satu desa di wilayah lingkar tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) di Batu Hijau, Sumbawa Barat, NTB.
Kepala Desa Pasir Putih, L Sujarwadi, beranggapan, tambang hanya bersifat temporer dan akan habis juga pada suatu saat nanti. Karena itu, harus ada upaya yang tepat yang mesti dipersiapkan sejak sekarang agar masyarakat siap mengadapi masa pasca tambang kelak.
“Keberadaan sektor tambang tidak akan menghasilkan terus menerus. Makanya salah satu cara dalam menyikapi hal tersebut kami pemerintah desa berupaya mengembangkan sektor lain, salah satunya pariwisata,” ungkap L Sujarwadi, kepada media, Rabu 25 Oktober 2017.
Potensi pariwisata di desa Pasir Putih, katanya, sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan. Apalagi di desa dimaksud tidak ada lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun sektor lain yang mampu mendongkrak pendapatan desa setelah tambang habis.
Jadi menurutnya, sektor Pariwisata merupakan pilihan yang paling tepat untuk dikembangkan sebagai penyokong kehidupan ekonomi masyarakat. Desa pasir putih memiliki sejumlah obyek wisata alam yang sangat mempesona. Salah satunya wisata pantai yang terkenal dengan ombak yang menantang untuk olahraga surving dan pemandangan yang eksotis.
“Kami (lewat APBDes) sudah menggelontorkan anggaran yang cukup signifikan untuk melakukan pembenahan di sektor yang sangat menjanjikan ini,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pembenahan sektor pariwisata tidak harus menunggu setelah tambang selesai beroperasi, tetapi harus mulai dilakukan pada saat tambang masih eksis. Pihaknya, kata Sujarwadi, mengawali dengan rencana membentuk Peraturan Desa (Perdes) tentang pariwisata.
Perdes ini nantinya akan mengatur tentang masalah kebersihan, kesehatan lingkungan, dan keamanan untuk para investor dan wisatawan dan sejumlah persoalan lain yang menunjang kemajuan pariwisata.
“Target kami di bulan November ini, Perdes tersebut sudah harus dibahas, ditetapkan serta dilaksanakan oleh masyarakat,”.
“Sumber daya alam kita sangat-sangat bagus, tinggal bagaimana kita memberikan rasa aman dan nyaman kepada para wisatawan. Itu semua akan kita atur dalam Perdes yang akan kita susun nantinya,” tambahnya.
Selain penyiapan infrastruktur yang memadai pembenahan fasilitas penunjangbdi obyek wisata, pihaknya, kata Sujarwadi, juga akan berupaya memantapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat ini masih dianggap kurang. Terutama untuk tenaga guiding (pemandu) wisata yang masih sangat kurang.
“Kaminsudah menjalin kerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk melaksanakan pelatihan khusus guide. Apakah akan langsung dilakukan di pasir putih atau akan dikirimkan ke luar daerah untuk dilatih, yang jelas para guide ini nantinya harus pulang lagi ke desa untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat,” tandasnya.(EZ)
Komentar