KabarNTB, Sumbawa Barat – Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin menegaskan tenaga pendidik tidak hanya bertugas mencetak anak-anak yang pintar. Namun yang terpenting adalah mencetak generasi yang beriman dan bertakwa dengan karakter dan sikap mental yang kuat.
Hal itu dikemukakan Wabup saat membuka workshop internal Standar Pelayanan Minimal Internal (SPMI), di SDN 3 Maluk, Sabtu 7oktober 2017.
Karena itu Wabup meminta para pendidik tidak menekan anak didik untuk hanya menekuni satu bidang mata pelajaran tertentu. Sebab anak-anak akan merasa terintimidasi yang berujung pada mandegnya kreatifitas anak bersangkutan.
Para guru, kata Wabup, hanya membimbing, menyemangati dan memfasilitasi siswanya. Dengan demikian, anak-anak akan menemukan jati dirinya menyukai mata pelajaran, sehingga anak tersebut akan menjadi pintar dan cerdas serta mampu bersaing dengan anak-anak lainnya.
“Saya nonton di Youtube ada anak umur empat tahun bisa menghafal Al Qurán. Hasilnya dia melebihi anak-anak yang sekolah di kelas formal, bahkan karena menghafal, dia bisa keliling dunia. Ini contoh betapa pentingnya pendidikan agama untuk tumbuh kembang anak,” imbuhnya.
Untuk peserta workshop, Wabup meminta untuk ikhlas, jujur dan sungguh-sungguh mengikuti kegiatan dimaksud. Dengan demikian, pemahaman untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat diterima dengan baik dan mampu dilaksanakan disetiap sekolah dengan efektif dan hasil yang baik.
‘’Bisa saja bapak ibu guru baca buku, tapi berbeda, karena kegiatan ini ada diskusi dan dialog dua arah yang tentunya memberi peluang untuk mengupas masalah dan cara atau peluang menyelesaikannya,’’ kata Wabup.
Workshop internal dimaksud merupakan kegiatan lanjutan dari workshop yang dilaksanakan tingkat kabupaten.
Menurut kepala SDN 3 Maluk, Jamaluddin, hal ini penting karena SDN 3 Maluk telah ditetapkan menjadi sekolah model. Workshop juga diikuti adalah para pendidik dari sekolah imbas. Diantaranya dari SDN 1 Maluk, SDN 2, SDN 4 dan SD Al Azhar.(EZ/*)
Komentar