Ratusan Juta Upah Belum Dibayar, Pekerja Hotel di Pulau Moyo Demo ke DPRD

KabarNTB, Sumbawa – Sejumlah pekerja proyek pembangunan Hotel Moyo Dive Centre, di Desa Labuhan Haji, Pulau Moyo, Sumbawa, menggelar aksi damai ke DPRD Sumbawa, untuk menyuarakan aspirasi mereka tentang upah bernilai ratusan juta rupiah yang belum dibayar oleh pemilik hotel yang berlokasi di salah satu pulau terindah di Indonesia itu, Selasa 7 Nopember 2017.

Massa pekerja yang tergabung dalam Front Pemuda Peduli Keadilan (FPPK) Pulau Sumbawa, mengungkapkan total upah yang belum dibayarkan kepada para pekerja sebesar Rp 338 juta.

Dalam orasinya, Kordinator Aksi, Imran Efendi, juga menuntut pemilik hotel, Mr Morro, untuk segera melunasi pembayaran material kayu yang digunakan untuk pembangunan proyek hotel dimaksud.

“Upah tersebut sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan keluarga para pekerja,” ujar Imran.

Bukan itu saja, FPPK mempertanyakan pula legalitas berdirinya hotel tersebut karena kuat dugaan pembangunannya belum memiliki ijin bangunan (IMB) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) .

Sementara itu, Komisi IV DPRD Sumbawa yang menerima demonstran, berjanji permasalahan itu akan dibahas dalam minggu ini dengan memanggil pihak perusahaan, Kantor Imigrasi, Disnakertran, Kantor Perijinan, Camat Labuahan Badas, Kades Labuahan Aji dan pihak terkait lainnnya untuk membahas apa yang menjadi aspirasi para pekerja.(JK)

Komentar