KabarNTB, Mataram – Keluarga Besar Gerakan Muda NTB (GM – NTB) menggelar ‘Konsolidasi Masyarakat NTB Bersama Tokoh dan Ulama’.
Kegiatan itu dilaksanakan untuk menyikapi gejala sosial dan fenomena yang berkembang di masyarakat, pasca Pilkada dan munculnya statemen miring tentang pernyataan sikap Gubernur NTB, TGB HM Zainul Majdi yang menyatakan mendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan kepemimpinan dua periode.
Acara ini dihadiri oleh Akademisi Fakultas Hukum Unram Prof Asikin yang hadir menjadi pemateri bersama Prof Idrus dan Prof Masnun.
Ketua Gerakan Muda Nusa Tenggara Barat, Ahmad Syukro mengatakan tujuan menghadirkan para tokoh, ulama dan guru besar duduk pada satu panggung ini, guna memberikan pandangan rasional terkait dua hal tersebut.
Menurutnya, apabila menilik dari sisi kinerja Jokowi terutama perhatian termasuk pembangunan infrastruktur di NTB, maka dinilainya bahwa pilihan gubernur dua periode ini patut diapresiasi.
Ia mencontohkan pembangunan KEK Mandalika yang kini tengah dikerjakan. Juha Pelabuhan Lembar di Lombok Barat, pelabuhan Badas di Sumbawa dan pelabuhan Bima.
“Intinya, kami sebagai pemuda NTB mendukung dan mengapresiasi pernyataan Gubernur NTB mendukung Jokowi dua periode,” jelasnya, pada saat menggelar konferensi pers usai kegiatan di Narmada Covention Hall (NCH) Mataram, Senin 16 Juli 2018.
“Kami juga mengecam pihak-pihak yang menghujat tanpa dasar terhadap pilihan politik Gubernur kami (TGB). Karena kami memandang pilihan politik gubernur adalah pilihan yang sudah di fikirkan secara matang, tentu untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat NTB,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya memandang pilihan politik gubernur mendukung Jokowi adalah pilihan yang sangat realistis.
“Semenjak Jokowi menjadi presiden, dukungan pusat sangat masive di NTB jika dibandingkan dengan presiden sebelumnya,” kata Ahmad Syukro.
Masih dikesempatan yang sama, Akademisi Fakultas Hukum UNRAM, Prof Asikin, mengaku, pihaknya juga prihatin terkait politik yang dicampur adukkan dengan urusan agama.
Padahal, menurut dia, dukungan TGB pada Jokowi untuk melanjutkan pemerintahannya pada Pilpres 2019 adalah pendapatnya secara pribadi yang disesuaikan dengan nalar politiknya.
“Sikap TGB itu saya dukung, karena memang pertimbangan realisasi program Jokowi memang nyata di NTB. Jadi bagi pihak lain, jangan dikaitkan dengan isu agama dan politik untuk memuluskan kepentingannya,” tandas Asikin.
Menurutnya, dalam teori murni politik, sudah dijelaskan jika agama dan politik harus dipisahkan. Oleh karena itu, Asikin mengajak masyarakat NTB harus bersatu padu dan jangan mau lagi dipecah belah oleh oknum-oknum yang menjual agama sebagai komoditas politik mereka.
“Perlu saya pertegas lagi, dimanapun pemerintah itu tetap ada plus dan minusnya. Untuk itu, jangan membiasakan diri menghujat pada pemerintah yang tengah bekerja memperbaiki negara ini,” tutup Prof Asikin.(VR)
Komentar