KabarNTB, Lombok Utara – Hingga hari ini, jum’at 10 Agutus 2018, jumlah korban jiwa akibat gempa bumi 7.0 SR yang mengguncang Pulau Lombok pada Ahad 5 Agustus 2018 lalu sudah mencapai 385 orang dan 240.595 jiwa mengungsi akibat rumah mereka roboh rata dengan tanah. Jumlah korban jiwa maupun bangunan rumah dan fasilitas umum yang rusak paling banyak terjadi di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebagai wilayah episenter (pusat) gempa.
Bahkan Bupati KLU, H Najmul Akhyar dan keluarga, ikut mengungsi karena rumahnya nyaris roboh akibat diguncang gempa. Bupati Najmul Akhyar saat ini tinggal di tenda pengungsian di Dusun Menggala Desa Persiapan Menggala Kecamatan Pamenang. Bupati sederhana itu tinggal di tenda pengungsian yang kondisinya sama dengan warga lain yang mengungsi di posko dimaksud. Tenda itu hanya terbuat dari terpal biasa dan ditempati bersama istri dan anaknya.
Namun meski ikut mengungsi, tanggungjawabnya sebagai kepala daerah tetap dilaksanakan Najmul Akhyar. Ia tetap memantau kondisi masyarakat di semua titik pengungsian.
“Saya hanya ingin memastikan mereka (warga yang menjadi korban) baik-baik saja,” ujarnya.
Ia menegaskan, pemerintah tidak diam. Pemerintah selalu ada untuk masyarakat meski sama-sama berstatus sebagai pengungsi. Ia menyatakan peristiwa yang terjadi saat ini merupakan ujian bagi Lombok Utara. Namun ujian itu tidak membuat patah semangat. Seluruh pejabat daerah bergerak, bahkan sampai tidak tidur untuk memastikan kondisi masyarakat.
“Saya pun hampir setiap hari tidak tidur. Di pengungsian saya dan keluarga juga bersama warga pengungsi yang lainnya,” ucapnya.
Bupati menyampaikan terimakasih kepada semua masyarakat, relawan, dermawan dan semua pihak yang terlibat dalam membantu para korban. Ia menyatakan bersyukur karena masyarakat dari semua daerah ikut membantu menyumbangkan sebagian hartanya untuk para korban.
Bukan hanya Bupati, Najmul Akhyar, tetapi Wakil Bupati KLU, Sarifuddin SH dan puluhan pejabat lingkup Pemda KLU lainnya juga ikut menjadi korban dalam peristiwa gempa itu, Rumah wakil bupati bahkan roboh dan saat ini juga tinggal di tenda pengungsian.(EZ/*)
Komentar