KabarNTB, Sumbawa – Mantan Wakil Gubernur NTB, H Badrul Munir kecewa terhadap informasi yang dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait beberapa kali gempa bumi yang mengguncang pulau Sumbawa.
Terakhir, gempa bumi dengan kekuatan 5,6 SR (telah dimutakhirkan BMKG jadi 5,5 SR) yang mengguncang NTB pada Ahad dini hari 26 agustus 2018 yang tetap disebut dalam penjelasan resmi di situs BMKG sebagai gempa Lombok. Padahal dari peta gempa yang dilansir lembaga tersebut, pusat gempa justeru berada di perairan Kabupaten Sumbawa,
Dalam status yang diposting disalah satu grup Facebook, Badrul Munir menyatakan, dalam release BMKG lokasi gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo berada di titik 8.47 LS 116.93 BT pada 41 KM Timur Laut Lombok Timur NTB. Padahal, menurut Mantan Wakil Gubernur NTB 2008-2013 itu, pusat gempa terletak di Pulau Panjang sekitar 12 KM dari tepi pantai Pulau Sumbawa.
“Bukan kali ini saja, BMKG ngawur dan tendensius” ujarnya.
Atas informasi itu, ia menyebut BMKG memberi informasi salah pada masyarakat yang menyatakan lokasi gempa berada di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Jika dilihat secara geografis, titik lingkaran merah pada pusat gempa berada di selat antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang berada di wilayah Kabupaten Sumbawa.
“Ada apa? Kok tidak menyebut lokasi gempa berada di Kabupaten Sumbawa NTB,” tulis tokoh politisi yang akrab disapa BAM itu.
Menurut dia, penjelasan BMKG itu akan berpengaruh pada basis data dalam penyusunan kebijakan penanganan dampak gempa. Ia pun mengecam keras informasi tersebut.
“Pecat kepala BMKG,” kecamnya.
Setelah berita ini diturunkan, postingan Badrul Munir menjadi viral dan ramai dikoment oleh para netizen. Bahkan telah dibagikan oleh 249 orang dengan 1.261 komentar dan 1.360 like.(VR)
Komentar