Mobile Clinic Tim Kemanusiaan Lintas Profesi ‘Diserbu’ Ratusan Warga Korban Gempa

KabarNTB, Sumbawa Barat – Tim kemanusiaan lintas profesi yang digagas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbawa Barat, kembali melaksanakan misi kemanusiaan untuk membantu warga yang menjadi korban gempa di sejumlah posko pengungsian di wilayah terdampak paling parah akibat gempa 7.0 SR yang mengguncang NTB pada Ahad malam 19 Agustus lalu.

Sejak Senin pagi 20 Agustus sampai Rabu malam tadi, Tim lintas profesi yang diperkuat puluhan orang relawan itu telah berkeliling ke wilayah-wilayah terdampak gempa mengantarkan bantuan logistik, tenda dan keperluan lainnya warga di lokasi pengungsian. Selain logistik, Tim ini juga dibackup dengan pelayanan kesehatan oleh mobile clinic yang berkeliling dari satu posko ke posko lainnya memberi pelayanan kesehatan bagi warga korban gempa.

Ratusan warga antri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di mobile clinic yang dioperasikan Tim Kemanusiaan Lintas Profesi KNPI KSB

Malam tim tadi mengawali aksi dengan menyalurkan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan ke posko pengungsian di Desa Lamunga, Kecamatan Taliwang.

“Alhamdulillah kehadiran kami dan mobile clinic disambut antusias oleh ratusan warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan. Fokus pelayanan kesehatan diberikan kepada bayi, anak-anak dan para Lansia,” ungkap Ketua Tim Kemanusiaan Lintas Profesi KNPI KSB, Trisman ST.

Mobile clinic yang dioperasikan Tim Lintas Profesi diperkuat oleh dua orang dokter, dua orang perawat, dua orang apoteker, empat orang asisten farmasi dan tim support khusus logistik. Trisman berharap, kehadiran pelayanan kesehatan oleh mobile clinic itu bisa menjadi langkah antisipatif untuk mengetahui gejala penyakit-penyakit yang mungkin menjangkiti warga di pengungsian.

“Ini bagian dari komitmen kemanusiaan untuk peduli sesama dengan memberikan pelayanan tercepat.terukur dan terbaik bagi warga yang menjadi korban gempa,” imbuh Trisman.

Aksi kemanusiaan di Posko Desa Lamunga berlangsung hingga pukul 21.00 Wita. Setelah itu Tim melanjutkan misi ke Posko pengungsian warga di Kecamatan Poto Tano, salah satu kecamatan terdampak paling parah akibat gempa dan hampir seluruh warganya mengungsi.

“Tim akan terus bergerak menyisir daerah terdampak dan memberikan pelayanan secepatnya dengan tetap berkoordinasi dengan Dinkes dan BPBD Sumbawa Barat,” tutup Trisman.(EZ)

iklan

Komentar