Survey MY Institute : Di NTB Golkar Paling Populer, Tingkat Kesukaan Terhadap PDIP Turun

 

KabarNTB, Sumbawa – Partai Golongan Karya (Golkar) menjadi partai paling populer (80,7%) sekaligus paling disukai masyarakat di provinsi NTB, berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan MY (Moment of Youth) Institute, Sumbawa. Sementara Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P), berada di urutan ketiga (74,5 %) tingkat popularitas dan melorot keurutan ke 10 (10,8%) tingkat kesukaan masyarakat.

Direktur Eksekutif MY Institute, dalam keterangan resmi yang diterima Redaksi, Rabu pagi 1 Agustus 2018, menggarisbawahi tingkat popularitas dan tingkat kesukaan masyarakat NTB terhadap partai politik, khususnya popularitas PDI-P yang berada pada urutan ketiga dan tingkat kesukaan masyarakat pada urutan kesepuluh.

“Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh isu-isu keagamaan yang dihembuskan kepada partai berlambang Kepala Banteng tersebut. Apalagi sejak momentum 212 berlangsung hampir di seluruh daerah di Indonesia, PDI-P selalu dikaitkan dengan partai yang tidak pro terhadap kegiatan yang disebut salah satu gerakan umat Islam itu,” jelas Mifta.

Pergerakan politik nasional, juga menjadi catatan MY Institute dimana saat ini partai-partai politik saling berebut simpati masyarakat sebagai kubu yang didukung oleh Ulama.

“Semua bukan tanpa sebab, pada survei MY Institute sebelumnya, tingkat keterpilihan seorang pemimpin dengan membawa isu agama hampir dipilih lebih dari setengah pemilih di NTB,” tambah Mifta.

Survei MY Institute dilaksanakan pada awal Juni hingga Juli 2018 yang lalu. Survei itu mengangkat tema “Perbandingan antara Popularitas Partai Politik dengan Tingkat Kesukaan Masyarakat NTB terhadap Partai tersebut”.

Survei menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error 2,6%, tingkat kepercayaan 95% dan jumlah responden 1.200 orang yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota Se-Nusa Tenggara Barat. Diurutan kedua Parpol dengan popularitas tertinggi ditempati partai Demokrat (75%). Sedangkan Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) menempati urutan keempat (71,4%) dan kelima (70,4%). Untuk tingkat kesukaan masyarakat, urutan kedua ditempati Demokrat (22,5%), disusul Gerindra pada urutan ketiga (20,5%) dan PAN diurutan keempat (13,7%). Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempati urutan kelima tingkat kesukaan masyarakat dengan persentase 13,6 Persen.

“Sebagai calon legislatif tentunya perlu untuk memahami peta perpolitikan di Kabupaten/Kota Se-Nusa Tenggara Barat, maka kami dari MY Institute melakukan survei terkait peta partai politik di NTB,” jelas Mifta.

Selain Partai Politik yang masuk dalam 5 besar adalah partai yang sebelumnya telah menduduki kursi parlemen. Hal menarik lainnya dari hasil survey dimaksud adalah partai-partai yang baru akan mengikuti pertarungan pada Pemilu 2019 nanti. Dari empat Partai Politik baru peserta Pemilu 2019, suara Perindo cukup tinggi dan konsisten.

Hal ini menurut Mifta, tidak terlepas dari kepemilikan salah satu media Nasional oleh ketua umumnya, sehingga lebih mudah memperkenalkan partai yang dipimpin kepada masyarakat. Sedangkan tiga partai lainnya (PSI, Partai Garuda dan Partai Berkarya) perlu menyusun strategi untuk meningkatkan popularitas partainya hingga April 2019 mendatang.

Namun, Miftah menjelaskan bahwa semuanya serba dinamis hingga April 2019 mendatang.

MY juga mencatat dua situasi politik yang terjadi di NTB beberapa waktu lalu yang dapat mempengaruhi peta perpolitikan di daerah ini.

Pertama, keputusan Tuan Guru Bajang (TGB) untuk keluar dari Partai Demokrat dan kedua kunjungan kerja Presiden RI, Jokowi di NTB dua hari lalu yang tidak dapat dipisahkan dengan muatan politik.

“Dalam survei ini pun kami hanya melihat popularitas partai dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap partai tertentu, bukan mensurvei calon legislatifnya. Namun, perlu dipahami juga bahwa Partai adalah selayaknya pakaian bagi calon legislatif. Ada beberapa masyarakat yang menilai seseorang dari pakaiannya dahulu baru isi hatinya, itu yang perlu dipahami oleh para calon,” demikiam Mifta.(EZ)

Komentar