KabarNTB, Mataram – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sampai dengan Jum’at 31 Agutus 2018 pukul 18.00 WIB telah terjadi sebanyak 481 kali gempa susulan pasca gempa 6.9 SR yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pada Ahad malam 19 Agustus lalu.
Data BMKG Stasiun Geofisika Mataram sebagaimana dipublish oleh Pos Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok Sumbawa, menyatakan, 23 diantara ratusan kali gempa susulan itu, dirasakan getarannya. Sejak gempa 6.9 SR itu, BMKG mencatat gempa susulan terjadi setiap hari sampai dengan tanggal 31 Agustus dengan intensitas paling rendah sebanyak 10 kali dalam satu hari.
Pada tanggal 19 Agutus, selain gempa 6.9 SR, terjadi 5 kali gempa lainnya. Terbanyak gempa susulan terjadi pada tanggal 20 Agustus dengan intensitas 143 kali gempa. Tanggal 21 Agustus terjadi 66 kali gempa susulan dan menurun dengan itensitas lebih rendah sampai tanggal 25 Agustus. Tanggal 26 Agustus jumlah gempa susulan kembali naik, sebanyak 73 kali, lalu menurun menjadi 33 kali pada 27 Agustus sampai pada 31 Agustus terjadi sebanyak 13 kali gempa susulan.
Sementara Pos Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok Sumbawa, mencatat, di Pulau Lombok, gempa beruntun yang mengguncang NTB, sampai dengan 31 Agustus, telah menimbulkan sebanyak 560 orang korban jiwa. Korban jiwa terbanyak terjadi di Kabupaten Lombok Utara (KLU), sebanyak 467 orang meninggal, Lombok Barat sebanyak 44 orang meninggal, Lombok Timur sebanyak 31 orang meninggal, Kota Mataram sebanyak 9 orang meninggal dan Lombok Tengah sebanyak 2 orang meninggal.
Sedangkan untuk pengungsi, tercatat sebanyak 396.032 jiwa dan rumah pendudukan yang mengalami kerusakan akibat gempa total sebanyak 83.392 unit. Dari total jumlah rumah rusak itu, sebanyak 35.303 unit telah selesai diverifikasi dan 1.503 unit rumah sudah selesai dibongkar.(EZ)
Komentar