Tim Lintas Profesi KNPI Tetap Berikan Layanan Kesehatan & Trauma Healing bagi Pengungsi

KabarNTB, Sumbawa Barat – Tim kemanusiaan lintas profesi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbawa Barat, masih terus bergerak dari tenda ke tenda pengungsi korban gempa di sejumlah wilayah terdampak paling parah akibat gempa. Tim kemanusiaan yang diback up mobile clinic, tenaga dokter, psikolog, apoteker, perawat, bidan dan tenaga tekhnis itu tetap memberikan pelayanan kesehatan dan fasilitas air bersih berupa pemasangan tandon air di posko-posko pengungsian.

“Kegiatan layanan pengobatan dan trauma healing dengan fun games untuk anak-anak korban gempa tetap berjalan,” ungkap dr Nita, anggota tim kemanusiaan lintas profesi kepada KabarNTB, Kamis 6 juni 2018.

Dokter dari tim kemanusiaan lintas profesi saat memberikan pelayanan kesehatan untuk anak-anak dan Lansia di Posko pengungsian korban gempa

Pada Rabu, 5 agutus 2018, puluhan anak di Posko pengungsian Desa Seran Kecamatan Seteluk, terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan fun games yang dilaksanakan Tim lintas profesi. Bukan hanya anak-anak, para orang tua mereka juga terlihat ikut bergembira mengikuti kegiatan dimaksud. dr Nita mengatakan, fun games merupakan salah satu cara yang dilaksanakan tim untuk menghilangkan trauma pada anak-anak atas musibah yang telah mereka alami.

“Pemulihan dari trauma ini merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi para korban yang saat ini berada di pengungsian, disamping bantuan logistik dan fasilitas lain,” imbuhnya.

Untuk pelayanan kesehatan, Tim Lintas Profesi, kata dr Nita, fokus memberikan kesehatan kepada anak-anak dan Lansia.

“Rata-rata penyakit yang dialami di pengungsian adalah pilek, batuk dan nyeri tulang serta pusing akibat kurang tidur yang dialami para Lansia,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Lintas Profesi, Trisman ST, mengatakan, tim akan akan terus bergerak memberi pelayanan ke posko-posko pengungsian sesuai kebutuhan.

“Tidak ada batas waktu tertentu yang kami tetapkan dalam memberikan pelayanan. Selama warga di posko-posko pengungsian masih membutuhkan, kami akan terus memberikan pelayanan. Kami terus berkoordinasi dengan Dikes dan Posko induk Kabupaten agar pelayanan tidak tumpang tindih,” katanya.(EZ)

Komentar