29 Unit Rumah Baru Korban Gempa di Seteluk KSB Sudah Mencapai Progress 75 Persen

 

KabarNTB, Sumbawa Barat – Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi rumah warga korban gempa di Kabupaten Sumbawa Barat terus bekerja agar para korban yang saat ini masih tinggal di pengungsian bisa segera kembali ke rumah mereka.

Di Desa Seteluk Tengah, Kecamatan Seteluk, dari total sebanyak 96 rumah rusak berat yang masuk dalam SK tahap I (pertama), 29 unit diantaranya telah mulai dibangun sejak minggu kedua September lalu.

Saat ini, 29 rumah rusak berat yang dibangun baru itu, progress pembangunannya sudah mencapai 65 – 75 persen.

“Tembok, kusen, pintu dan jendela rumah dimaksud sudah berdiri,” ungkap Benny Tanaya, koordinator Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi rumah korban gempa Kecamatan Seteluk.

Salah satu rumah baru korban gempa yang sedang dibangun di Desa Seteluk Tengah, kecamatan Seteluk, Sumbawa Barat

Benny menjelaskan, Untuk tahap I, pembangunan rumah baru bagi korban gempa di Desa Seteluk Tengah ditargetkan tuntas dan bisa ditempati warga pemilik rumah dalam satu bulan ke depan.

“Target kami, satu bulan kedepan kami pastikan rumah -rumah rusak berat yang sedang dibangun baru sudah bisa ditempati oleh pemiliknya. Tim terus bekerja bahu-membahu mengingat tidak lama lagi musim hujan akan datang dan tentu akan menjadi kendala pembangunan dan menyulitkan warga di pengungsian,” urainya.

Meski terus bekerja, bukan berarti tim tidak menghadapi kendala di Lapangan. Benny Tanaya mengungkap,kendala paling utama adalah ketersediaan material dan ketersediaan bahan baku, khususnya material dan bahan non pabrikan, terutama pasir, batu dan bata.

“Kalo bahan pabrikan yang dijual di toko bisa di dapatkan segera tergntung segera pemesanan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati, HW Musyafirin telah memanggil seluruh pengusaha dan pemilik toko bangunan yang beroperasi di KSB terkait prograk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga korban gempa. Para pengusaha dan pemilik toko bahan bangunan sepakat untuk ikut ambil bagian menyukseskan program rekonstruksi dan rehabilitasi dengan memastikan ketersediaan bahan bangunan dengan harga normal agar proses pembangunan rumah warga tetap berlangsung tampa terhenti karena persoalan bahan baku.

Bupati HW Musyafirin kepada media usai kegiatan sosialisasi Juklak Juknis pengelolaan dana bantuan stimulan untuk korban gempa di Taliwang, Jum’at pekan lalu, mengatakan, terdapat lima jenis rumah baru yang dibangun. Rumah tersebut adalah rumah konvensional ukuran 5×7 meter, RISHA, rumah struktur kayu yang dibagi dua macam, yakni kayu pondasi dan kayu panggung serta rumah rusak berat yang tidak dirobohkan tapi dilaksanakan rehab berat.

KSB sendiri merupakan daerah tercepat di NTB dalam proses rehabiltasi dan rekonstruksi rumah korban gempa berkekuatan 6.9 SR yang mengguncang pada 19 agutus lalu.(EZ)

Komentar