Komisi II Ingatkan PDAM Jangan Hanya Fokus Tagih Iuran Pelanggan

KabarNTB, Sumbawa – Ketua Komisi II DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq, mengingatkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat untuk jangan hanya fokus menagih iuran kepada pelanggan.

Hal itu ditegaskan menanggapi banyaknya keluhan masyarakat, baik itu ke DPRD Sumbawa maupun lewat Media Sosial tentang pelayanan perusahaan penyedia air bersih itu yang buruk.

“PDAM juga harus fokus pada perbaikan pelayangan dan jaringan kepada pelangan. Jangan hanya fokus soal iuran,” ujar Rafiq.

Ketua Komisi II DPRD Sumbawa, A Rafiq

Menurutnya, masih banyak pelanggan PDAM khususnya di dalam kota Sumbawa yang tidak terlayani maksimal. Buktinya masih banyak keluhan mengenai kurangnya debit air.

“Bahkan pelanggan terkadang harus menunggu air hingga keluar hingga tengah malam,” sebutnya.

Kondisi pelayanan di sejumlah wilayah di luar kota juga tidak kalah memperihatinkan. Rafiq mencontohkan di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Buer, tepatnya Pulau Kaung.

“Terkadang mereka mendapat pasokan air sekitar jam 2 atau 3 pagi. Itupun baru beselang dua saampai tiga hari baru ada air mengalir,” ungkapnya.

Dirinya menduga persoalan minimnya pasokan air PDAM di wilayah Pulau Kaung karena ada salah satu perusahaan air galon diwilayah setempat yang mengambil air di mata air PDAM di Keramat, Tarusa. Hal ini sudah berlangsung sejak tahun 2009.

”Ada apa ini, kok perusahaan pribadi diperbolehkan mengambil air di sumber mata air yang dikelola oleh PDAM, bahkan Perusahaan tersebut sampai 4 ribu liter per hari mengambil air. Bayangkan jika debit air sebanyak itu didistribusikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Terkait banyaknya keluhan masyarakat atas pelayanan PDAM, komisi II, sambungnya, sudah sangat sering memanggil pihak PDAM. Dan pertanyaan mendasar yang kerap dilontarkan, terkait bagaimana kondisi pelayanan PDAM di semua wilayah.

“Dan PDAM gak bisa menjawab. Misalnya di Kecamatan Unter Iwes bagaimana kondisi Pipa. Pipa dipasang tahun berapa, berapa umur teknisya. Pipa itu ada umur teknisnya. Mereka harus tahu kapan pipa itu dipasang, sehingga bisa menghitung umur pipa,”.

“ermasuk juga apakah kartu meter pelanggan sudah diterima oleh masing-masing pelanggan, atau jangan-jangan sengaja tidak diberikan kepada pelanggan agar pelanggan tidak mengetahui berapa jumlah pemakaian perbulannya. Yang jelas kami akan melakukan pemanggilan lagi untuk mencari solusi terkait masalah ini,” demikian Rafiq.(JK)

Komentar