Festival Taliwang Usung ‘Pesona Lumpur Seni’ Garapan Mantan Koreografer Madonna

KabarNTB, Sumbawa Barat – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sumbawa Barat terus memaksimalkan persiapan di lokasi puncak pelaksanaan Festival Taliwang (Festa) 2019 di Bentiu, Kelurahan Dalam, Taliwang.

Saat ini para pekerja sedang membangun podium utama dan mempersiapkan arena ‘Berapan Kebo’ (karapan kerbau). Dua unit podium untuk tamu kehormatan dengan material bambu dan atap rumbia itu berdiri masing-masing disisi arena barapan yang sekaligus akan menjadi panggung utama atraksi Festa.

Kabid Kebudayaan, Disparbud KSB, Ajad Sajadah, mengatakan, panitia sengaja mempersiapkan konsep alami dan tradisional dalam penataan podium maupun panggung utama. Bahkan seluruh lokasi seluas 3 hektar itu nantinya akan diisi air dan direndam agar berlumpur.

Panggung utama lumpur itu akan menjadi tempat 500 orang penari dan seniman lokal yang akan menampilkan tari kolosal “Pesona Lumpur Taliwang”. Dan semua tamu, termasuk tamu kehormatan, nantinya diminta untuk tidak memakai alas kaki (nyeker) ketika masuk ke lokasi festival.

Eko Supriyanto (Eko Pece), mantan koreografer Madonna (baju hitam) yang menjadi koreografer tari kolosal ‘Pesona Lumpur Seni Taliwang’ yang akan dipentaskan di acara puncak Festival Taliwang 2019, bersama Kabid Kebudayaan Disparbud KSB Ajad Sajadah

Ajad menerangkan, kerbau dan lumpur di Kabupaten Sumbawa Barat tidak dapat dipisahkan. Kerbau melambangkan keperkasaan dan semangat pantang menyerah. Sedangkan lumpur memiliki makna kesuburan, tanah kelahiran yang hidup dan menghidupi.

“Kerbau dan lumpur tidak hanya tentang rivalitas, tetapi makna kehidupan yang bertumbuh, kekuatan menuju masa depan untuk mencapai kemakmuran. Semangat dari filosofi ini yang ingin kita tularkan ke seluruh dunia,” urainya.

Tari kolosal Pesona Lumpur Taliwang terdiri dari sejumlah atraksi budaya, dibuka dengan konser musik kontemporer yang memadukan unsur musik etnik yang ada di Sumbawa Barat. Selanjutnya Tari Kerbau yang akan dimainkan oleh 100 penari dengan 50 pasang kerbau. Tarian ini merupakan eksplorasi gerak yang mempresentasikan semangat, kekuatan, dan kelicahan pada karakter kerbau.

Dilanjutkan dengan aksi 50 orang Penari Kolong yang menggambarkan perempuan penjaga air. Bentuk ekspresi para wanita pembawa air pada ‘kolong’ di atas kepala ini mengandung filosofi air mesti dijaga sebagai sumber kehidupan.

Penari Kolong akan diikuti dengan ‘Sakeco’ diatas kerbau. Menurut Ajad, konsepnya adalah memadukan Karapan Kerbau dengan pelantun Sakeco. Enam pasang kerbau dengan enam pengendali yang akan melantunkan Sakeco secara bersahutan. Seluruh atraksi budaya akan ditutup dengan Barapan Kebo.

Tidak main-main, tari kolosal ini digarap oleh puluhan Seniman dari Institute Seni (ISI) Surakarta yang dipimpin oleh Eko Supriyanto (Eko Pece), dosen ISI yang juga mantan koreografer diva pop dunia, Madonna.

Selain bekerjasama dengan ISI Surakarta, Disparbud KSB juga menunjuk Kaka Slank, personil band Slank sebagai influencer Festival Taliwang.

“Nantinya, Kaka akan menjadi duta promosi Festival Taliwang ke seluruh Indonesia, bahkan dunia,” ungkap Ajad.

Panitia berupaya mempersiapkan event ini dengan sangat maksimal. Bukan hanya karena akan ada sejumlah Menteri yang diundang sebagai tamu kehormatan, tetapi sebagai pembuktian bahwa Festival Taliwang memang layak untuk masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Wonderfull Indonesia 2020.

Seperti diberitakan, Festival Taliwang menjadi salah satu dari tiga event budaya di NTB yang telah ditetapkan masuk dalam CoE 2020 oleh Kementerian Pariwisata. Dua event lainnya adalah Festival Bau Nyale di Lombok Timur dan Festival Pesona Khasanah Ramadhan di Islamic Centre NTB di Kota Mataram.(EZ)

Komentar