KabarNTB, Lombok Timur – Para petani tembakau di Lombok Timur dihimbau Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah untuk tidak menjual tembakau hasil panen mereka melalui calo.
“Alhamdulillah PT. Sadhana Arifnusa bersedia membeli tembakau petani kita. Asalkan, petani kita ini tidak menjualnya melalui calo atau spekulan,” ungkap Gubernur, saat menyaksikan pembelian tembakau Oven dan Rajangan di Gudang PT. Sadhana Arifnusa di Sikur, Lombok Timur, Kamis, 17 Oktober 2019.
Lebih jauh, Gubernur mengatakan, beberapa hari lalu ia sudah berkunjung ke PT. Bentoel di Lombok Timur guna melihat secara langsung pembelian tembakau oleh perusahaan itu.
“Sekarang ini, kami datang guna menyaksikan secara langsung proses pembelian tembakau di PT. Sadhana Arifnusa. Oleh karena itu, saya berpesan kepada seluruh petani tembakau untuk menjual tembakaunya melalui jalur yang benar, Harus bermitra dengan binaan,” tambah Doktor Zul.
Para petani tembakau yang menjadi mitra dunia usaha relatif tidak memiliki masalah dalam menjual hasil panennya. Mereka mendapat bimbingan mulai dari proses penanaman sampai dengan panen. Namun yang menjadi masalah adalah para petani tembakau yang non mitra usaha.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, H. Husnul Fauzi, yang mendampingi Gubernur mengaku sempat mendengar Informasi bahwa PT. Sadhana Arifnusa tidak menerima pembelian petani tembakau.
“Beberapa hari lalu beredar isu kalo PT. Sadhana Arifnusa tidak menerima pembelian tembakau. Tapi alhamdulillah, kami bersyukur, hari ini, kami melihat secara langsung PT. Sadhana Arifnusa membeli dan menyerap tembakau petani-petani kita,” ungkapnya.
Selain itu, Kuswanto selaku Station Manager berharap dengan kedatangan Gubernur NTB ke PT. Sadhana Arifnusa bisa membangun pemahaman dan berjanji bisa menambah kuota pembelian.
“Kami berterimakasih, Gubernur bisa menyaksikan secara langsung proses pembelian di PT kami,” ujarnya.
Kuswanto menerangkan bahwa kuota awal pembelian tembakau adalah 3000 ton. Lalu, sampai hari ini ditambah menjadi 3300 ton. Lalu, ditambah lagi 500 ton. Dengan demikian, jumlah akhir kuota pembelian tembakau sebanyak 3800 ton.
“Alhamdulillah kami bisa menambah kuota pembelian, Kehadiran gubernur menambah hangat jalinan silaturrahim kami,” tutup Kuswanto.
Salah seorang petani tembakau, Fadly yang sejak 1996 bermitra dengan PT. Sadhana Arifnusa mengungkapkan kegembiraannya atas kedatangan Gubernur NTB yang secara langsung menyaksikan proses pembelian tembakau tersebut.
Menurutnya, kedatangan gubernur menambah semangatnya untuk terus bermitra bersama PT. Sadhana Arifnusa.
“Kami merasa sangat bergembira, karena (kuota) pembelian tembakau bertambah, mudahan tetap sehat Gubernur NTB,” ungkap pria berusia 40 tahun yang berasal dari Desa Lando, Kecamatan Terara, Lombok Timur.(VR/)
Komentar