KabarNTB, Sumbawa Barat – Jargon ‘Tanpa Mahar’ yang ditetapkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dalam proses penjaringan bakal calon kepala daerah yang saat ini sedang berlangsung, tidak main-main.
Ketua DPD Nasdem KSB, Jamaluddin Refi, menyatakan DPP Nasdem menyiapkan sanksi sangat berat bagi panitia penjaringan, pengurus maupun kader yang berani bicara mahar dengan bakal calon.
Berita terkait : https://kabarntb.com/lo-fud-syaifuddin-yang-keempat-ambil-formulir-pendaftaran-di-nasdem-ksb/
“(tanpa mahar) Ini tidak main-main, ini sangat serius. Siapapun, tim penjaringan, pengurus partai sampai ke tingkat bawah, atau kader yang berani bicara mahar dengan bakal calon, akan dikenakan sanksi tegas,” ucap Refi, usai menerima Tim Liaison Officer (LO – Penghubung), Fud Syaifuddin untuk pengambilan formulir pendaftaran di Sekretariat DPD Nasdem KSB, Jum’at 4 Oktober 2019.
Karena itu, figure yang berniat mendaftar melalui Nasdem untuk Pilkada 2020 hanya diberikan syarat satu syarat, yaitu punya komitmen untuk membangun KSB menjadi lebih baik.
Berita terkait : https://kabarntb.com/peluang-50-50-di-pdip-lo-syamsul-optimis-lo-fud-tidak-khawatir/

“Soal nanti setelah terpilih ada komitmen – komitmen untuk partai, itu konteks lain,” ujar Refi.
Terkait Pilkada 2020, Nasdem, kata dia, menerima pendaftaran bakal calon, baik secara personal, maupun paket (berpasangan bakal calon bupati – bakal calon wakil bupati). Kendatipun semua bakal calon mendaftar secara personal, nantinya Nasdem akan melakukan survey paket (pasangan bakal calon) untuk melihat acceptabilitas dan elektabilitas.
Berita terkait : https://kabarntb.com/di-pdip-musyafirin-tunggal-peluang-fud-syamsul-50-50/
Ia menegaskan, survey ini akan dilaksanakan sendiri oleh Nasdem, dengan lembaga survey (surveyor) yang ditunjuk partai.
“Lembaga surveynya kami yang pilih, tidak boleh bakal calon yang tunjuk. Ini untuk memastikan hasilnya atau paket yang muncul benar-benar sesuai harapan rakyat,”.
“Partai ini bersifat plexible, bisa menjadi perekat, pemersatu personal-personal yang mendaftar. Jadi kalaupun sekararang mendaftar secara personal, nanti bisa menjadi satu paket yang direkomendasikan DPP sesuai hasil survey,” imbuhnya.
Soal rekomendasi DPP tentang paket yang akan diusung, Refi menyatakan akan terbit pasca pelaksanaan Kongres Nasdem pada 8 – 11 Nopember mendatang yang akan diikuti dengan pelaksanaan survey elektabilitas pasangan bakal calon.
Ia meminta seluruh personal yang berniat mendaftar di Nasdem (sudah mengambil formulir), baik yang mendaftar sebagai bakal calon bupati atau bakal calon wakil bupati untuk datang langsung saat pengembalian formulir, karena jika hanya mengutus tim maka personal dimaksud akan dianggap tidak mendaftar.(EZ)