Tiga Figure Resmi Mendaftar, Nasdem Dipuji karena Narasi Tanpa Mahar

KabarNTB, Sumbawa Barat – Tim penjaringan bakal calon Pilkada DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sumbawa Barat, masih menunggu dua orang lagi bakal calon dari eksternal untuk mengembalikan formulir yang telah diambil.

Sekretaris DPD Partai Nasdem KSB, Masadi SE, mengatakan, sejak dibuka pada 23 September lalu, ada lima figure dari eksternal Nasdem yang mengambil formulir. Mereka adalah Mustakim Patawari (Ketua DPC Demokrat), HM Nur Yasin (Ulama, tokoh masyarakat), Fud Syaifuddin (wakil bupati Sumbawa Barat), HW Musyafirin (Bupati Sumbawa Barat) dan H Andi Azizi Amin (kader PKS). Sementara satu orang kader internal yang mengambil formulis namanya masih dirahasiakan Nasdem.

Tiga orang dari lima figure eksternal telah datang ke Sekretariat Tim Penjaringan DPD Nasdem untuk mengembalikan formulir pendaftaran. Mereka adalah HM Nur Yasin, Fud Syaifuddin dan Mustakim Patawari. Ketiga mengembalikan formulir pada hari yang sama, Senin 14 Oktober 2019.

Bakal calon yang diusung DPC PPP Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin berfoto bersama para pengurus dan Tim Penjaringan Partai Nasdem saat mengembalikan formulir pendaftaran ke parpol dimaksud, Senin (14/10)

“Kami menunggu bakal calon yang sudah mengambil untuk datang langsung mengembalikan formulir. Figure yang belum mengambil bisa saja datang mengambil sekaligus mengembalikannya, karena pendaftaran kita buka sampai 23 Oktober,” ungkap Masadi.

Setelah proses pendaftaran ditutup, Tim penjaringan bakal calon, kata Masadi, akan merekomendasikan tiga nama untuk diteruskan ke DPW dan DPP Nasdem.

“Hasil rapat kami di DPW, tiga bakal calon yang direkomendasikan nantinya akan diundang untuk hadir dalam kongres Nasdem pada 8 – 12 Nopember,” imbuhnya.

Sementara Ketua DPD Nasdem, Jamaluddin Refi, menjelaskan, Nasdem sangat terbuka menerima semua kalangan. Jargon tanpa mahar, katanya, bukan sekedar retorika tetapi fakta. Karena itu seluruh bakal calon yang mengambil formulir diminta untuk datang sendiri mengembalikan formulir sekaligus mendaftar (tidak hanya mengutus tim) karena Nasdem tidak hanya mementingkan administrasi pendaftaran.

“Tetapi tim penjaringan dan DPD wajib hukumnya untuk bertemu dengan bakal calon bersangkutan. Karena keputusan yang akan kami ambil bukan keputusan main-main, keputusan untuk menentukan pemimpin. Kalau mekanisme partai saja tidak benar, maka pemimpin yang akan kita lahirkan juga akan tidak benar,” tegas Refi.

“Yang akan dipilih rakyat itu hasil kerja partai, baru diserahkan kepada rakyat untuk dipilih. Sehingga Nasdem sangat berhati-hati dalam proses ini,” tandas Refi.

Proses penjaringan yang dilaksanakan Nasdem, mendapat apresiasi dari para bakal calon yang telah mengembalikan formulir pendaftaran.

HM Nur Yasin, mengaku parpol pertama yang didatanginya dan mendaftar adalah Nasdem.

“Saya sudah lama mempelajari buku restorasi Nasdem. Secara konseptual, saya sangat menyayangkan kalau kita tidak menggunakan konsep restorasi dalam membangun negeri yang kita cintai ini, khususnya kabupaten Sumbawa Barat,” ucapnya.

Fud Syaifuddin bakal calon yang juga wakil bupati KSB, menilai, mekanisme penjaringan yang dilaksanakan Nasdem merupakan langkah yang baik untuk saling menghargai dan menjalin komunikas politik antara bakal calon dengan partai politik maupun antar sesama partai politik. Fud sendiri mengaku sejak awal telah berkomitmen untuk datang langsung mengembalikan berkas pendaftaran sebagai bentuk penghargaan terhadap Nasdem.

“Saya sebagai kader, Kami sadar dari Partai Persatuan Pembangunan bahwa kami ini tidak bisa berdiri sendiri. Kita butuh teman, sahabat dan partai yang lain untuk melanjutkan pembangunan KSB. Empat tahun lalu kita sudah bersama, dimana Nasdem salah satu koalisi parpol pengusung F3 dan hingga sekarang telah berkontribusi luar biasa bagi demokrasi dan pembangunan KSB,” ungkapnya.

Sementara Mustakim Patawari, Ketua DPC Demokrat KSB, menilai Nasdem telah berhasil menjalankan amanat konstitusi sekaligus aturan internal partai. Ia berpandangan dari segi etika komunikasi politik partai adalah institusi yang layak dihargai.

Mustakim juga mengapresiasi ditengah pandangan skeptis masyarakat terhadap figure diluar incumben yang maju di Pilkada, Nasdem muncul dengan narasi besar tanpa mahar.

“Kenapa Nasdem menjadi incaran banyak orang, karena inilah partai yang mampu mengusung narasi partai tanpa mahar. Karena itu saya sebagai ketua Demokrat, datang sendiri mengambil formulir, menyerahkan formulir, itu bentuk penghargaan kepada Nasdem,” katanya.(EZ/*)

Komentar