KabarNTB, Sumbawa – Pemkab Sumbawa melalui Bagian Pertanahan sudah melakukan penandatangan kontrak dengan appraisal untuk melakukan penilaian terhadap lahan pengganti Balai Benih Utama (BBU) Sering yang dijadikan lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Kepala Bagian Pertanahan Setda Sumbawa, Khaeruddin, kepada wartawan Senin 2 Desember 2019, mengatakan sudah ada dua lokasi lahan calon pengganti yang akan dinilai appraisal.
“Ada dua calon lahan yang diajukan oleh (Dinas) Pertanian yang secara teknis memenuhi syarat. Tinggal nanti akan dilihat harga persaingan seperti apa di lapangan,” ungkap Khaeruddin.
Ia menyatakan lokasi yang paling memenuhi syaratlah yang akan diambil. “Sudah beberapa tempat kita tinjau, tinggal kita lihat seperti apa nanti hasil dari penilaian tim appraisal,” imbuhnya.
Lokasi yang telah ditinjau, berada di wilayah kecamatan Moyo Hulu dan di Kecamatan Moyo Hilir. Pihaknya, kata Khaeruddin, juga sudah bertemu dengan pihak yang mengetahui lahan-lahan tersebut.
“Dalam Desember ini penilaian appraisal harus tuntas, jadi di pertengahan Desember kita sudah tahu nilai masing-masing lahan,” katanya.
Lahan pengganti BBU Sering yang dibutuhkan seluas 9 hektare. Namun jika secara teknis ada campuran dengan lahan kering atau setengah irigasi, maka luas lahan pengganti melebihi luas tersebut. Proses pengadaan lahan pengganti ini akan dilaksanakan secara bertahap. Selain pertimbangan anggaran, untuk mencari lahan hamparan seluas 9 Hektare cukup sulit.
Sehingga Bagian Pertanahan menargetkan satu lokasi bisa dinilai tahun ini untuk kemudian dibebaskan pada tahun 2020 mendatang.
“Kita minimalkan 2 sampai 4 hektare paling tidak dalam satu kawasan. Misalnya 4 hektare dalam satu hamparan yang kita butuhkan sekarang. Karena uangnya kan belum memenuhi semua, jadi bertahap,” demikian Khaeruddin.(JK)
Komentar