KabarNTB, Sumbawa — Kondisi terisolir yang dialami warga Dusun Ai Ngelar dan Dusun Sampa, Desa Kerekeh, Kecamatan Unter Iwes Sumbawa akibat putusnya jembatan penghubung kedua desa tersebut, menjadi atensi serius DPRD Sumbawa. “DPRD akan memanggil kembali dinas tekhnis dan pihak terkait lainnya untuk membahas permasalahan ini, agar warga yang kesulitan akses bisa segera diatasi,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Syamsul Fikri AR, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis 12 Maret 2020.
Sebagai pimpinan DPRD, Syamsul Fikri telah menerima langsung perwakilan warga dari dua dusun tersebut. Warga melaporkan jembatan limpas yang dibangun oleh pemerintah dihajatkan untuk mempermudahkan warga dalam beraktifitas untuk roda perekonomian sehari – hari ke ibu kota kabupaten Sumbawa.
Namun hampir tiga tahun terakhir, jembatan tersebut sudah hanyut diterjang banjir. “Akibatnya masyarakat kesulitan akses, termasuk untuk menjual hasil bumi karena sebagian besar warga disana adalah petani,” ungkap Fikri.
Dusun Sampa dan Dusun Ai Ngelar sendiri, dihuni tidak kurang dari 300 KK atau diatas 1.000 jiwa warga. Dalam tiga tahun terakahir, kebutuhan dasar dan aktifitas ekonomi mereka terganggu akibat tidak ada akses. Selain jembatan, infrastruktur lainnya juga seperti jalan menuju dua dusun tersebut juga perlu mendapat perhatian karena tidak layak. “Jadi tidak ada alasn pemerintah untuk tidak segera membahasnya. Karena akses tersebut adalah kebutuhan yang harus masuk skala prioritas,” tegas Fikri.
Sebagai koordinator Komisi III, komisi tekhnis yang membidangi masalah tersebut, Fikri berjanji tidak akan tinggal diam terkait kondisi tersebut. “Apalagi ini masalah akses yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Kasian warga yang ingin menjual hasil bumi, dan anak-anaknya yang ingin berangkat sekolah serta warga yang sakit sangat kesulitan ingin berobat ke kota kabupaten akibat terputusnya akases tersebut,” tandasnya.(JK)
Komentar