Harga Gabah Tidak Stabil Ditengah Pandemi Corona, Komisi II Desak Bulog Segera Turun

KabarNTB, Sumbawa Barat – Ditengah situasi pandemi corona virus desease (Covid-19) yang terus meluas, para petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mesti menghadapi kondisi harga gabah yang fluktuatif, bahkan menunjukkan trend menurun. Di musim panen yang sedang berlangsung saat ini, harga gabah berkisar di Rp 3.600 – Rp. 3.800 per Kg.

Menyikapi hal ini, Komisi II DPRD Sumbawa Barat meminta pemerintah daerah dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan pemantauan lapangan dan mempersiapkan langkah penyerapan gabah petani untuk menjaga stabilitas harga.

“Kami meminta Bulog NTB untuk segera memerintahkan pimpinan Bulog Sumbawa dan Gudang Lamusung (Sumbawa Barat) agar segera melakukan pemantauan harga di lapangan dan menyerap gabah petani di KSB karena harga gabah trendnya cenderung turun,,” ujar Ketua Komisi II, Aheruddin Sidik, Rabu 1 April 2020 .

Petani di KSB menghadapi kondisi harga gabah yang cenderung menurun ditengah mewabahnya virus corona

“Padahal ini baru memasuki masa panen, bagaimana nanti kalau sudah puncak panen raya,” imbuh Politisi muda dari PKPI itu.

Kondisi harga gabah di KSB menunjukkan trend menurun, kata Aher, harus disikapi segera dengan langkah-langkah antisipasi. “Jangan karena adanya virus corona, kita lupa akan persoalan harga gabah petani ini,” tukasnya.

Ia menilai di awal musim panen yang bersamaan dengan musim penghujan saat ini, merupakan waktu yang tepat bagi Bulog untuk turun melakukan pemantauan lapangan dan segera mempersiapkan operasi pasar untuk menyerap hasil panen petani secara maksimal. Langkah cepat Bulog penting sebagai upaya menstabilkan harga pangan baik di tingkat petani maupun konsumen. Lebih dari itu, para petani juga bisa meraup keuntungan sehingga kesejahteraan mereka meningkat.

“Kalau harga sudah terlanjur jatuh nantinya, sulit lagi mengembalikan, karena kita tahu kemampuan Bulog juga terbatas. Kasihan petani kalau harga anjlom,” ujarnya.

Selain stabilisasi harga, posisi Bulog juga diharapakan mampu mengamankan pasokan supaya kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi ditengah mewabahnya virus corona seperti saat ini.

“Jadi kalau harga sudah turun jauh nanti dan Bulog tidak menyerap berarti Bulog tidak melakukan salah satu fungsinya. Karena itu, sekali lagi, saya minta Bulog segera melakukan pengamanan pasokan dan penyerapan,” tukasnya, sembari meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak Bulog agar langkah-langkah antisipasi segera dilakukan.(EZ)

Komentar