*)Oleh : Supriani, SPd SD
Dunia anak adalah dunia bermain dan bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi saat mereka bermain. Melalui bahasa anak dapat mengekspresikan pikirannya sehingga orang lain dapat menangkap apa yang mereka pikirkan.
Perkembangan bahasa untuk anak usia dini bertujuan agar anak dapat berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan sekitarnya. Adapun keterampilan bahasa yaitu menyimak, berbicara dan menulis. Menurut Vigotsky (1986) perkembangan bahasa anak berkaitan erat dengan kebudayaan dan masyarakat tempat anak dibesarkan dengan istilah ZPD (Zona Perkembangan Proximal) yang merupakan zona diantara tingkat perkembangan aktual dan potensial, dimana anak akan mendapatkan bantuan dan bimbingan dari orang dewasa ketika anak mendapatkan tugas yang sulit dipahami.
Pembelajaran bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekpresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Dengan kata lain pembelajaran bahasa anak usia dini lebih diarahkan agar anak dapat:
- Mengolah kata secara komprehensif.
- Mengekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh teman dan orang orang disekitarnya
- Mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikannya secara utuh kepada orang lain.
- Berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya.
Pembelajaran bahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Pengembangan bahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Belajar bahasa untuk anak tergantung pada tujuan pembelajaran. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak usia dini mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa.
Sesuai dengan standar kompetensi bidang pengembangan kemampuan dasar, bahwa kompetensi dasar berbahasa adalah anak dapat memahami dan menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif, memahami dan menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif serta mengenal dan menunjukkan kemampuan keaksaraan awal.
Untuk mencapai kompetensi dasar yang diinginkan maka guru dituntut untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Acuan memilih metode pengajaran bahasa untuk anak usia 0-6 tahun adalah melibatkan anak dalam kegiatan belajar. Salah satu kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak yaitu melalui pembelajaran kemaritiman.
Pembelajaran kemaritiman bertujuan untuk mengangkat citra sebagai bahari dan membangun kembali semangat kebaharian bangsa dengan memasukkan konsepsi kemaritiman dan bahari. Dari usia dini anak ditanamkan rasa kecintaan terhadap laut dan isinya dengan membuat kegiatan pembelajaran yang mengenalkan dan mengeksplorasi potensi maritim dalam kegiatan anak.
Untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak guru dapat mengajak anak untuk outing class dengan melakukan berbagai macam permainan, misalnya bermain peran sebagai nelayan dan nahkoda, membuat bentuk huruf menggunakan pasir dan lain sebagainya. Dengan begitu anak mendapat inspirasi dan belajar mengambil keputusan sendiri.
Terdapat beberapa metode pengajaran yang disesuaikan dengan tahap usia anak:
- Usia 0-3 tahun: Anak dapat mengikuti kegiatan di sekolah taman bermain. Apapun metodenya, yang harus diperhatikan ialah hubungan komunikasi guru dengan anak, bagaimana cara guru itu berkomunikasi. Ketika mengajar, sebaiknya guru tidak mendominasi kegiatan anak.
- Usia 5 tahun: Berikan kegiatan yang dapat memberi kesempatan pada anak mengobservasi sesuatu. Sebaiknya pendidik tidak melulu mencontohkan lalu anak mengikuti. Tapi, biarkan anak mencoba-coba. Pendidik dapat memberikan kosakata baru pada anak dan membiarkan mereka merangkai kalimat.
- Usia 6-12 tahun: Perbanyak melatih kemampuan anak bercerita dan mempresentasikan apa yang mereka ketahui. Metode belajar ditekankan pada bagaimana anak berpikir kreatif, misalnya ketika menjelaskan suatu hal atau benda. Salah satunya dengan metode main maping, yaitu membuat jaringan topik. Misal, minta anak menjelaskan konsep meja dan biarkan anak memaparkan satu persatu pengetahuannya tentang meja mulai dari berbagai bentuk, fungsi sampai jumlah penyangganya.
Dengan adanya pembelajaran bahasa melalui kemaritiman ini diharapkan kemampuan anak dalam berbahasa reseptif, ekspresif serta kemampuan keaksaraan awal anak dapat meningkat. Serta anak dapat mengangkat citra daerah sebagai daerah pesisir yang nota bene daerahnya bahari dan membangun kembali semangat kebaharian bangsa Indonesia baik didalam negeri maupun diluar negeri.(*)
*)Penulis adalah Mahasiswa Program Studi S1 PGPAUD Fakultas Keguguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Mataram
Komentar