KabarNTB, Sumbawa Barat – Warga Desa Bangkat Monteh dan Dusun Bree Kecamatan Brang Rea, memiliki sikap yang sama, lebih memilih mendukung pasangan calon HW Musyafirin – Fud Syaifuddin (Firin – Fud) daripada memilih kolom kosong (Koko) di Pilkada 9 Desember mendatang.
Komitmen untuk memenangkan pasangan Firin – Fud terlihat dalam kampanye yang dilaksanakan Calon Wakil Bupati Fud Syaifuddin di belasan titik di DesaBangkat Monteh dan Dusun Bree Desa Sapugara Bree, Kamis 08 Oktober 2020.
Di Desa tempat kelahiran ibunya itu, Fud Syaifuddin yang datang bersama istri dan sejumlah anggota DPRD dari partai pengusung, disambut sangat meriah oleh warga.
Dengan tetap mengedepankan protokol pencegahan Covid-19, dengan memakai masker dan mencuci tangan, warga terlihat antusias mendengarkan pemaparan visi misi dan program – program dalam hampir 5 tahun kepemimpinan periode pertama yang akan tetap dilanjutkan jika terpilih kembali di periode kedua yang disampaikan.
Warga berharap agar program-program yang telah dilaksanakan, seperti Pariri Lansia dan Disabilitas, BPJS gratis untuk warga tidak mampu, Bariri Tani dan Peternakan, serta sejumlah program lainnya tetap dilanjutkan. Fud Syaifuddin juga memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan kritik, saran dan masukan dalam sesi dialog. Sejumlah warga langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan uneg-uneg tentang program keluarga harapan (PKH) dari Kementerian Sosial dan bedah rumah korban gempa yang masuk kategori rusak ringan.
Menjawab hal itu, Fud Syaifuddin menyatakan untuk program PKH dari Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah tidak bisa mengintervensi data penerima program ditetapkan oleh kementerian sesuai kriteria yang ditetapkan dan untuk pengawasannya, Kementerian Sosial mengangkat petugas pendamping PKH.
Sementara untuk program rehab rumah korban gempa yang masuk kategori rusak ringan yang masuk SK VII, Fud Syaifuddin membenarkan masih ada anggaran sebesar Rp 500 ribu per rumah yang belum direalisasikan. Kondisi itu terjadi karena anggaran rehab rumah korban gempa rusak ringan yang ditransfer dari pemerintah pusat hanya sebesar Rp 79 juta lebih (Rp 79.521.093.053) dari total sebesar Rp 83.760.000.000. Sisanya masih belum terealisasi sebesar Rp4.238.906.947.
Karena masih adanya dana yang belum direalisasikan inilah, dalam rapat evaluasi rehab rekon, semua pihak sepakat untuk membagi rata dana yang ada tersebut kepada seluruh masyarakat yang rumahnya rusak ringan akibat gempa.
Setelah dikalkulasikan, dari total sebanyak sebanyak 8.376 unit rumah rusak ringan di Kecamatan Taliwang, Seteluk, Poto Tano, Brang Rea dan Brang Ene (yang belum menerima bantuan – SK VII), masing-masing mendapat sebesar Rp.9.490.000 (bantuan rehab untuk rusak ringan senilai Rp. 10.000.000).
“Kebijakan bagi rata itu diambil agar semua warga yang rumahnya rusak ringan bisa mendapatkan bantuan dan menghindari munculnya konflik. Karena kalau direalisasikan full (10 juta) dengan jumlah dana yang ditransfer BNPB, maka akan ada sekitar 400 lebih korban rusak ringan yang tidak dapat. Ini berpotensi menjadi persoalan juga, karena itu di rapat evaluasi semua pihak terkait sepakat dibagi rata,”.
“Jadi dana 500 ribu itu tidak ada di agen atau pemerintah daerah, namun masih di pemerintah pusat,” beber Fud.
di Dusun Bree, sambutan hangat juga datang dari masyarakat. Di salah satu dari 7 titik kampanye di dusun setempat, Fud Syaifuddin dan rombongan bahkan disambut dengan ‘bagontong’ oleh ibu-ibu setempat. Dalam sesi dialog, warga menyatakan komitmen untuk memenangkan Firin – Fud di Pilkada dan menolak memilih kolom kosong. Sejumlah persoalan di lingkungan tempat tinggal mereka juga diungkapkan warga dalam sesi dialog yang dijawab dengan lugas dan langsung diberikan solusinya oleh Fud Syaifuddin.(EZ)
Komentar