KabarNTB, Sumbawa Barat – Masyarakat di Desa Dasan Anyar Kecamatan Jereweh menyambut baik dan berharap keberlanjutan pelaksanaan sejumlah program pro rakyat kecil, petani nelayan dan UMKM di periode kedua kepemimpinan Bupati – Wakil Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin – Fud Syaifuddin (Firin – Fud).
Antusiasme masyarakat Dasan Anyar terhadap keberlangsungan program tersebut diungkapkan dalam dialog pada kampanye terbatas yang dilaksanakan calon wakil bupati, Fud Syaifuddin di 8 titik di Desa setempat, Rabu 10 Oktober 2020.
Dengan tetap mengedepankan protokol pencegahan covid-19, masyarakat Desa Dasan Anyar yang menjadi salah satu basis pendukung pasangan HM Nur Yasin – Masra Jayadi (NurMas) di Pilkada 2015 lalu, nampak antusias untuk hadir mengikuti kampanye dan berkomitmen memenangkan Firin – Fud agar bisa melanjutkan kepemimpinan periode kedua di KSB.
“Jujur saja, saya dulu tidak memilih Bapak, tetapi sekarang saya dan keluarga mantap mendukung Bapak sebagai pemimpin di KSB. Saya salah satu penerima program Bariri Lansia di Desa Dasan Anyar,” ungkap Sahdi, salah seorang warga, kepada Calon Wakil Bupati Fud Syaifuddin.
Selama hampir 5 tahun memimpin KSB, pasangan Firin – Fud telah menggelontorkan sejumlah program untuk meringankan beban masyarakat. Mulai dari program jambanisasi yang dilaksanakan pada 2016 yang membawa KSB menjadi satu-satunya daerah di Indonesia Timur yang telah dinyatakan Tuntas Buang Air Besar Sembarangan (Tubabas), program Pariri Lansia dan Disabilitas dimana warga berusia 65 tahun keatas dan penyandang cacat (disabilitas) mendapatkan santunan Rp 250 ribu per bulan, Program Bariri Tani, Peternak, Nelayan dan UMKM sebagai bentuk pemberdayaan untuk membantu pengembangan ekonomi, bedah rumah warga tidak mampu serta sejumlah program lainnya.
Selain menginginkan keberlanjutan, masyarakat Dasan Anyar juga meminta agar jangkauan program dimaksud diperluas. Disamping karena ada masyarakat yang memenuhi syarat tidak terdata sebagai penerima (program Pariri Lansia dan Disabilitas), ada juga pelaku UMKM yang kesulitan mengakses bantuan permodalan dari Perbankan. Program Bariri yang salah satunya memberikan modal usaha untuk pengembangan usaha bakulan dan rumahan, dianggap bisa menjadi solusi untuk meretas sulitnya masyarakat mengakses modal dari Perbankan.
“Saya ibu rumah tangga, selama ini kami bergantung dari penghasilan suami sebagai petani. Dalam kondisi kemarau seperti ini, bukan hanya gagal panen, tapi juga gagal tanam, sehingga penghasilan suami jauh menurun. Karena itu saya mencoba membantu dengan usaha kecil-kecilan dan berharap Pemda bisa membantu dari segi modal,” ungkap Ainun Istiati, warga lainnya.
Calon wakil bupati, Fud Syaifuddin, menjawab harapan masyarakat itu dengan memastikan bahwa semua program Bariri dan Pariri yang telah telah digelontorkan selama periode pertama menjabat bersama HW Musyafirin, tetap akan dilanjutkan. Ia menegaskan, kendatipun di Pilkada 2015 mayoritas warga Dasan Anyar dan Kecamatan Jereweh secara umum tidak memilih Firin – Fud, namun semua masyarakat diberikan perlakuan dam hak yang sama dalam mengakses program-program pemberdayaan yang digelontorkan. Kalaupun ada yang memenuhi syarat namun tidak terdata atau tidak menerima program santunan dan pemberdayaan ekonomi itu, Ia meminta agar masyarakat melapor melalui Kepala Desa atau langsung kepada dirinya.
Ia menjelaskan, program Santunan Lansia diberikan sebagai wujud kepedulian kepada para orang tua yang sudah tidak produktif lagi untuk bekerja. Disatu sisi mereka juga punya kebutuhan dan keinginan untuk berbagi kepada anak, cucu, saudara bahkan teman dan sahabatnya.
“Kadang sebagai anak, ketika sudah merasa cukup ketika orang tua kita tinggal bersama kita dan tercukupi kebutuhan sandang dan pangannya. Tetapi kita lupa, bahwa mereka juga punya kebutuhan lain, mereka juga butuh bersosialisasi dan memberi, karena itu akan menjadi suatu kebahagian bagi mereka. Begitu juga dengan saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Kami ingin mereka turut merasakan kebahagiaan yang sama seperti masyarakat lainnya,” urainya.
Mengenai program pemberdayaan ekonomi lewat program Kartu Bariri, Fud Syaifuddin menegaskan bahwa syarat mendapatkan program tersebut sangat mudah dan tidak sulit seperti mengakses permodalan di perbankan. Penerima program hanya disyaratkan untuk menabung di bank, lalu mengembalikan bantuan yang diterima dalam bentuk tabungan yang bisa diambil lagi ketika sudah mencapai nilai tabungan dengan persentase tertentu. Jadi tidak bantuan yang diterima tetap untuk masyarakat (tidak dikembalikan ke pemerintah daerah). Konsep ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk rajin menabung sekaligus bertanggungjawab sehingga bisa mencapai kemandirian ekonomi.
“Selama hampir lima tahun memimpin, tentu ada banyak kekurangan, tapi kami telah membuktikan keberpihakan kepada rakyat kecil lewat program-program yang kami laksanakan. Kami sadari tentu ada banyak kekurangan, itulah yang akan kita benahi bersama kedepan agar KSB menjadi baik luar biasa yang baldatun toiyibatun Warabbun gafur,” pungkasnya.(EZ)
Komentar