KabarNTB, Jakarta – Menjelang Pilkada Sumbawa, elektabilitas pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa nomor urut 5 Syarafudddin Jarot-Mokhlis (Jarot-Mokhlis) menempel ketat Mahmud Abdullah – Dewi Noviany (Moh Novi).
Jarot-Mokhlis memperoleh 21,4 persen sedangkan Moh-Novi 24,3 persen. Dari survei, menunjukkan paslon nomor urut 5, berpeluang besar mengejar ketertinggalan dan bahkan mengungguli elektabilitas Moh-Novi.
Hasil itu berdasarkan hasil survei Pilkada Kabupaten Sumbawa 2020 yang dikeluarkan Pusat Polling Indonesia (Puspoll Indonesia). Survei ini juga menguji respons masyarakat terhadap debat publik pertama paslon yang dilakukan oleh KPU Sumbawa.
“Mayoritas publik yang menyaksikan langsung debat dan menonton tayangan video debat, mengatakan pasangan Jarot-Mokhlis lebih unggul dibandingkan dengan pasangan lain,” kata Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia, Muslimin Tanja, Sabtu 28 November 2020.
Dengan sisa waktu kurang dari 1 bulan menjelang pencoblosan, Muslimim memprediksi pertarungan tinggal menyisakan dua paslon saja, yakni Mo -Novi dan Jarot Mokhlis yang akan bersaing ketat. “Karena dari sisi trend, elektabilitas paslon nomor 05 terus mengalami kenaikan. Sementara pasangan Moh-Novi cenderung mengalami penurunan elektabilitas,” katanya.
Survei digelar dengan melibatkan 1.200 responden pada 13-19 November 2020. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka serta simulasi pencoblosan kertas suara. Survei menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dukungan terhadap program Jarot-Mokhlis sendiri juga datang dari tokoh nasional.Juru Bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi mendukung penuh program Magrib Mengaji yang akan diterapkan Jarot-Mokhlis jika dipercaya menjadi orang nomor satu di Sumbawa.
Kemudian, program insentif guru mengaji didukung oleh Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto. Dia menyampaikan, guru mengaji merupakan elemen penting dalam upaya mendorong nilai-nilai agama pada anak-anak. Gerakan pembinaan masyarakat ini sudah semestinya perlu digenjot atau didukung lewat subsidi. Jadi, kata dia, seyogianya persoalan insentif guru mengaji ini semestinya tidak hanya dijanjikan oleh salah satu calon kepala daerah saja.
“Tetapi seluruh calon kepala daerah, karena ini jadi tanggung jawab moral,” jelasnya.
Keinginan Jarot-Mokhlis menjadikan Sumbawa sebagai sentra pakan ternak nasional didukung Anggota Komisi IV DPR Fraksi Gerindra Darori Wonodipuro.(JK)
Komentar