KabarNTB, Mataram – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) NTB meminta aparat penegak hukum (APH) memberikan hukuman seberat-beratnya kepada mantan anggota DPRD NTB berinisial AA (65 tahun) mantan anggota DPRD NTB empat periode yang diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap anak kandungnya sendiri.
“Sesuai perintah DPP PAN, kita ingin mengetuk hati aparat penegak hukum. Kalau ini benar, supaya diberikan sanksi yang seberat-beratnya,” tegas Ketua DPW PAN NTB, Muazzim Akbar, kepada Media di Mataram, Sabtu 23 Januari 2021.
Ia menegaskan, DPP PAN menilai apa yang dilakukan AA sudah tidak bermoral sekaligus mencoreng nama partai. “Tidak ada kader PAN seperti itu. Siapapun kader PAN, baik yang ada di NTB dan Indonesia tidak ada seperti itu. Siapapun kita akan perlakukan sama. Karena ini bukan moral kader PAN,” tegasnya.
DPP PAN sambungnya, mengutuk keras tindakan asusila AA terhadap anak kandungnya sendiri. Malah, DPP PAN sudah memberikan keputusan tegas untuk memecat AA secara tidak hormat dari keanggotaan partai.
“Kami telah berkoordinasi dengan DPP, bahwa PAN sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi kepada oknum kader PAN. Untuk itu, sikap PAN tegas memecat saudara AA secara tidak hormat dari kader partai,” imbuh Muazzim
Bahkan surat pemecatan AA sebagai kader PAN, kata dia, sudah diterbitkan DPP PAN. Pasalnya, yang berhak memecat adalah DPP. Sebelumnya Muazzim mengaku sudah mengusulkan AA untuk dipecat.
Dari prakongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Februari 2020, kata dia, AA sudah bukan lagi kader PAN, karena berseberangan dengan kebijakan PAN NTB dalam mengusung calon Ketua Umum Zulkiefli Hasan.
“Kita berkomitmen saat itu bagi kader yang tidak sejalan kita pecat. Terbukti lima orang Ketua DPD PAN Kabupaten sudah kita pecat. AA menjadi pengurus sudah tidak lagi, bahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PAN sudah kita cabut,” kata Muazzim.
Meski demikian, secara pribadi Ia mengaku sangat menyayangkan kasus tersebut. Disisi lain, kata Muazzim, bahwa apa yang telah terjadi bukan urusan partai. “Sebagai saudara, teman dan sahabat tentu saya sangat menyayangkan itu terjadi. Mudah-mudahan saja apa yang terjadi itu tidak benar,” demikian Muazzim Akbar.(EZ)
Komentar