Setelah Dalam Loka, Sumbawa Usulkan 5 Peninggalan Leluhur jadi Cagar Budaya

Sumbawa Besar, KabarNTB

Kabupaten Sumbawa mengusulkan lima obyek diduga sebagai cagar budaya (ODCB) sebagai obyek cagar budaya. Kelimanya adalah Komplek Makam Kerongkeng di Kecamatan Tarano, Bala Dea Imam Kecamatan Empang, Bala Dea Busing Kecamatan Lape, dan Makam Faqih Ismail di Kecamatan Utan. Kabid Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, Sutajn Syahril mengatakan hal itu yang ditemui Rabu (21/06).

Terhadap kelima ODCB itu kata Syahril akan dilakukan kajian Oleh Tim Ahli dan Tim Pendataan. Setelah itu dibuatkan rekomendasi untuk ditetapkan Oleh Bupati Sumbawa melalui Tim Ahli Cagar Budaya. “Yang paling penting adanya kesiapan Pemda Sumbawa untuk mengalokasikan dana pemeliharaan dan lainnya,” tegas Syahril.

Usulan menjadi obyek cagar budaya itu sambung Syahril ditujukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebelumnya Kemendikbud telah menetapkan 7 peninggalan leluhur di Sumbawa, termasuk Istana Dalam Loka yang merupakan ikon Kabupaten Sumbawa menjadi obyek cagar budaya.

Selain Istana Dalam Loka, juga ditetapkan Istana Bala Datu Ranga, Istana Sultan Kaharuddin III (Bala Putih), Bala Kuning, Gedung Kontroleur (eks Kantor DPRD Sumbawa), Makam Satu dan Makam Puti Geti. “Ketujuh cagar budaya ditetapkan Desember 2022 lalu,” imbuhnya.

Sementara itu, Arkeolog, Putri Husnul Inayah, bahwa standar ODCB yang diusulkan ini harus memenuhi beberepa kriteria untuk penilaian. Pertama mewakili masa gaya paling singkat 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah ilmu pengetahuan, pendidikan agama dan atau kebudayaan.

Kemudian, memiliki arti khusus, mengandung Benda Cagar Budaya, bangunan cagar budaya dan atau struktur cagar budaya, menyimpan informasi kegiatan pada masa lalu.

“Kemudian, berunsur tunggal atau banyak dan atau sebagian atau seluruhnya menyatu dengan unsur alam,” Putri menjelaskan.

Kemudian yang terakhir kata Putri lagi, sebagai cagar budaya yang diutamakan untuk dilestarikan dalam kabupaten/kota.

“Mewakili masa gaya yang khas dan memiliki tingkat keterancaman tinggi, jenisnya sedikit dan atau jumlahnya terbatas,” katanyaenambahkan. (IR)

Komentar