KabarNTB, Sumbawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), berencana menggelar pasar murah pada 20 November mendatang atau bertepatan dengan Hari Lahir (Harla) KSB. kegiatan itu akan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan.
“Salah satu tujuan dari pelaksanaan pasar murah adalah untuk menjaga kestabilan harga dan termasuk bantuan dalam bentuk subsidi dari pemerintah untuk masyarakat. Apalagi saat ini harga jual bahan pangan khususnya beras kemasan 5 kg sudah cukup tinggi,” kata Ir Lalu Muhammad Azhar MM selaku kepala Diskoperindag KSB.
Disampaikan Lalu Azhar, kenaikan harga beras tahun ini dinilai cukup tinggi jika berdasarkan data dari panel harga pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dimana harga rata-rata nasional beras medium periode 1-25 Oktober sebesar Rp. 13.210 per kilogran. Harga tersebut naik 16,2 persen secara tahunan dan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan pemerintah berdasarkan zonasi, yakni Rp. 10.900-11.800 per Kg.
Masih keterangan Lalu Azhar, pasar murah saat Harla itu sendiri merupakan kegiatan lanjutan dalam menjaga inflasi dan lonjakan harga.
“Sudah beberapa kali kegiatan pasar murah dalam tahun ini dilaksanakan. Hal itu sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga,” lanjutnya.
Diingatkan Lalu Azhar, bulan Oktober pelaksanaan pasar murah digelar di Kecamatan Seteluk. Di bulan yang sama juga ada pelaksanaan pasar murah dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pada kegiatan pasar keuangan rakyat yang dilaksanakan bersamaan dengan Car Free Day dalam areal Kemutar Telu Center (KTC) juga ada pasar murah,” akunya.
Untuk pelaksanaan pasar murah, Lalu Azhar mengatakan pemerintah bisa saja menggandeng para pihak, termasuk para swasta yang memiliki kepedulian untuk membantu masyaraka. Ttetapi pemerintah bisa saja melaksanakan secara mandiri atau tanpa pelibatan pihak lain.(*)
Komentar