Ribuan relawan sudah hadir sejak siang. Cuaca panas. Matahari bersinar sangat terik. Namun para relawan itu tidak peduli. Perempuan berjilbab ijo memenuhi jalan. Para lelaki tak mau ketinggalan.
Mereka datang berbondong-bondong dari seluruh penjuru Sumbawa Barat. Ada yang naik bus, mobil pickup, mobil pribadi dan ribuan sepeda motor. Sebagian yang rumahnya dekat bahkan rela berjalan kaki. Tujuannya sama, Hanipati Resto di Kompleks Kemutar Telu Centre (KTC) Taliwang.
Sabtu, 7 September 2024 itu memang spesial. Hj Sitti Rohmi Djalilah (Umi Rohmi) – Calon Gubernur yang berpasangan dengan HW Musyafirin (Haji Firin), Bupati paling sukses di NTB yang sangat dicintai rakyat Sumbawa Barat, akan datang.
Sudah lama warga menanti. Bukan sehari dua hari. Tapi bilangan bulan. Dulu, di awal Mei, Ummi Rohmi pernah dijadwalkan datang ke Bumi Pariri Lema Bariri.
Saat itu, kepastian berpasangan atau tidaknya Ummi dan Haji Firin di Pilkada NTB masih menjadi tanda tanya besar. Lawan politik yang Baper dan susah move on menempuh berbagai cara untuk mencegah keduanya bersatu. Penantian itu menjadi menegangkan seperti drama korea. Kubu pro dan kontra Rohmi – Firin bertarung argumen di berbagai platform media sosial. Endingnya, Ummi batal datang.
Namun Sabtu siang menjelang sore itu sudah tidak ada drama. Rohmi – Firin sudah bersatu. Mereka bahkan sudah mendaftar ke KPU pada 28 Agustus lalu. Ummi pasti datang. Ia sedang dalam perjalanan setelah selama sepekan berkeliling mengunjungi masyarakat di puluhan titik di seluruh Pulau Sumbawa. Disana Ia tak kalah dicintai. Begitu antusias warga menyambutnya di Kota Bima, Bima, dan Dompu. Di Kota Sumbawa, Taman Mangga berubah menjadi lautan jilbab ijo. Sumbawa Barat adalah puncaknya.
Begitu mobil yang membawa Ummi dan Haji Firin tiba di gerbang selatan KTC, warga tak bisa lagi dibendung. Penantian selama berbulan-bulan terbayar lunas. Alam semesta seperti turut berbahagia atas perjumpaan itu. Cuaca yang sebelummya panas menyengat berangsur-angsur mendung. Lalu gerimis turun sesaat, mengiringi langkah ribuan relawan yang mengantar Ummi dan Haji Firin menuju lokasi acara.
“Apa rungan siaa..?,” tanya Ummi, memulai orasinya dengan menyapa relawan yang berjubel memenuhi aula. “Rungan balooong…,” jawab para relawan gemuruh.
“Dari tatapan matanya, ini semua hadir karena cinta. Karena keinginan yang sama dari dalam hati. InsyaAllah kalau kita bersama sama dalam satu barisan karena cinta akan menjadi luarbiasa,” sambungnya.
Membangun NTB memang harus dengan cinta. Karena sejatinya rakyat hanya butuh apa yang menjadi hak-hak dasar mereka terpenuhi. Pelayanan kesehatan dan pendidikan berkualitas yang bisa diakses secara adil tanpa pandang bulu, harga kebutuhan pokok stabil, intervensi pemerintah ketika harga komoditi anjlok, juga infrastruktur penunjang pemenuhan hak-hak dasar sehingga roda perekonomian bisa terus berputar. Disisi lain lingkungan mesti tetap terpelihara.
Seperti kata Haji Firin. “Pemimpin itu adalah soal keberpihakan dan empati kepada kepentingan rakyat”. Karena itu Ia sangat dicinta.(HWZakariah)
Komentar