Sumbawa Barat, KabarNTB – Keberadaan dermaga Benete di Kecamatan Maluk bisa menjadi pelabuhan untuk meretas industry hulu dalam hal pengangkutan hasil bumi asal Sumbawa Barat kedepan.
Kehadiran dermaga Benete telah mampu memberikan konstribusi terhadap perekoniman di daerah ini, hal ini terbukti ketika beberapa kali kapal barang terjadi bongkar muat ditempat yang nyaris dilakukan setiap bulannya,
“Saya ingin menciptakan dermaga Benete menjadi gerbang laut KSB,” ungkap Kepala Sahbandar Pelabuhan Benete Muhamad Ilyas, M.Si kepada wartawan kemarin (22/12) di Benete.
Dikatakan Ilyas, kapasitas dermaga benete saat ini diatas 5000 ton, dengan demikian dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha yang selama ini mengeluarkan biaya tinggi untuk pengiriman dan pengangkutan barang, seperti pengangkutan Batu mangan, Semen, dan hasil bumi lainya yang dikirim keluar daerah khususnya Pulau Jawa
“Selama ini para pengusaha harus membayar Rp.450.000/tonasenya,kalau lewat Dermaga Benete saya rasa akan mengurangi biaya pengiriman, dengan demikian tentu akan memberikan efek domino kepada daerah ini,” Jelas Ilyas sapaan akrab kepala Shabandar Benete disela sela penanaman pohon bakau di pantai benete bersama PT.Newmont Nusa Tenggara ini.
Ilyas juga menyebutkan bahwa, dermaga benete adalah dermaga umum, bukan khusus, tentu keberadaannya diharapkan akan mampu memberikan konstribusi kepada daerah ini, untuk itu pemerintah seharusnya dapat memikirkan tentang akses jalan yang layak karena akses jalan yang ada saat ini belum layak untuk dilalui oleh kendaraan bongkar muat.
“Saya berharap kepada pemerintah daerah untuk dapat memikirkan segera akses jalan pelabuhan benete agar dapat dijadikan tempat bongkar muat barang di daerah ini selayaknya pelabuhan badas Sumbawa,” ujar mantan Kepala Syahbandar Lab. Badas ini.
Ketika ditanya terkait dengan upaya penaman seribu pohon yang dilakukan pihaknya diwilayah pantai pelabuhan benete, ia menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan pihaknya kerjasama dengan PT.Newmon Nusa Tenggara (NNT) karena ditempat tersebut tingginya tingkat abrasi air laut, serta sesuai dengan undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran dan Kemaritiman .
“Kegiatan ini kami lakukan berkat dukungan dari PT.newmon Nusa Tenggara yang telah mensuport pihak sahbandar untuk mengatasi masalah abrasi di tempat ini,” demikian kepala Syahbandar Benete. (K-3)
Komentar