Tanpa terasa usia Kabupaten Sumbawa Barat telah memasuki 11 tahun tepat pada hari Kamis 20 Nopember 2014. Berbagai aktivitas perayaan hari jadi KSB kali ini seperti biasa dengan kehadiran tamu kehormatan diantaranya Raja Banjar H. Pangeran Khairul Saleh dan mantan Menteri Malaysia Tan Sri Azmi Khalid bersama istri, ditambah kehadiran artis ibukota Iis Dahlia di malam puncak hiburan rakyat menjadikan harlah KSB penuh gegap gempita.
Peringatan Harlah KSB bukan semata ceremonial, namun kedepan sana masih banyak tantangan yang akan dihadapi terutama oleh pemangku jabatan yang ada di daerah ini.
Kepemimpinan Bupati Dr.KH.Zulkifli Muhadli,SH MM saat ini akan berakhir sepuluh bulan kedepan, Kyai Zul merefleksikan bahwa Harlah KSB sebagai bentuk rasa syukur sekaligus evaluasi terhadap kinerja selama ini.Ia menyadari masih banyak kekurangan dalam memimpin KSB selama ini, namun menurutnya kegagalan bagian dari rasa syukur karena dengan menyadarkan diri dari kegagalan dapat mengukur diri apa yang menjadi kekurangan yang harus disempurnakan kedepan.
Persoalan kesempatan kerja, pengaruh lingkungan dari ancaman bahan mercury dari aktivitas tambang illegal, mensejahterakan rakyat melalui sector pariwisata, penyempurnaan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta kebutuhan petani dan nelayan serta kemajuan investasi, adalah PR KSB kedepan terutama pasca kepemimpinan Kyai Zul yang dinilai telah meletakkan pondasi tepat bagi KSB sejauh ini yang di sebut dengan peradaban fitrah.
KSB hari ini telah keluar dari status daerah tertinggal dan menyandang status baru yakni, daerah berpotensi maju yang merupakan satu-satunya Kabupaten di NTB yang mendapat status tersebut.IPM nomor satu diantara Kabupaten lainnya di NTB, penghargaan dibidang pertanian, hukum, kesehatan, pendidikan, kehutanan dan koperasi telah menjadi sederat penghargaan yang diterima KSB selama ini dibawah kepemimpinan Kyai Zul.
Meski demikian kasus korupsi tak bisa terhindarkan oleh tangan oknum yang haus akan materi dan pemanfaatan kesempatan memperkaya diri, hal ini menjadi bagian catatan buruk dalam perjalan KSB yang harus disempurnahkan kedepan.
Pengawasan terhadap kinerja apararatur dan pengawasan pelaksanaan proyek menjadi PR wakil rakyat lebih khusus dengan fungsi pengawasan yang diembannya, bukan malah sebaliknya bagian dari kongkalikong membangun system yang korup.
Begitu halnya dengan aparat penegak hukum harus lebih berani dan bergerak cepat dalam menindak setiap gejala kejahatan pidana yang merusak tatanan demokrasi yang diamanatkan rakyat, tanpa memandang bulu.Dan sebaliknya bukan malah lalai dan tergiur dalam permainan kasus dengan menjadikan produk hukum sebagai senjata pamungkas atau cela bermain mengumpulkan pundi rupiah.
Kemarin adalah sejarah, hari ini adalah anugrah terindah dan hari esok adalah misteri, bersyukurlah ! Dirgahayu Sumbawa Barat ke-11, Dirgahayu Bumi Pariri Lema Bariri.
Komentar