Minim Kesempatan Kerja Masalah 11 Tahun KSB

Taliwang,Kabar – Bekerja sejatinya bertujuan untuk memperoleh rejeki berupa penghasilan, jika demikian banyak sekali peluang untuk memperoleh rejeki asal mau menggerakkan tangan, kecuali mempertahankan gengsi dan rasa malas.

Namun berusaha memperoleh rejeki dengan berusaha atau membuka peluang usaha sendiri nampaknya belum menjadi idaman para angkatan kerja terutama tamatan berbagai perguruan tinggi yang ada di tanah air, termasuk di Sumbawa Barat.

Memperoleh pekerjaan terutama disektor pemerintahan seperti menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) misalnya, masih menjadi primadona. Faktanya dalam rekrutmen CPNS di KSB saja ada sebanyak 3770 angkatan kerja tamatan Sarjana mulai dari D3 turut serta mengadu nasib mengejar posisi dan memperebutkan 114 formasi yang disediakan.Tentu jumlah yang tidak sebanding antara pelamar dan kebutuhan yang ada.

Memang angka 3770 bukan seluruhnya pelamar dari KSB, mereka datang dari berbagai daerah di Propinsi Nusa Tenggara Barat, karena KSB menjadi tujuan utama pelamar CPNS disamping Pemprov NTB yang memiliki kuota jumlah formasi diatas 100, sementara Kabupaten/Kota lainnya di NTB dibawah 100 formasi jabatan.

“ Ya kami percaya kalau menjadi PNS ini hidup terjamin dan tentu penghasilan yang layak,” ujar Titin pelamar CPNS yang mengaku berasal dari Taliwang kepada media ini.

Di sektor swasta, bekerja di PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) menjadi pilihan berikutnya bagi angkatan kerja yang ada, sayangnya perusahaan ini masih menyisakan daftar tunggu (waiting list) bagi calon tenaga kerja yang konon belum tuntas sejak 2011 lalu.Hal ini membuat kesempatan kerja tentu semakin tipis karena harus menuntaskan persoalan ini.

Bupati Sumbawa Barat, Dr.KH Zulkifli Muhadli,SH.MM menyadari salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah persoalan kesempatan kerja.Menurutnya persoalan ini bukan hanya terjadi di KSB,namun juga menjadi masalah dihampir seluruh daerah di tanah air.

“ Pemerintah mengakui tidak mungkin menyediakan lapangan kerja bagi seluruh warga, namun tugas pemerintah adalah meransang warga untuk dapat berusaha dengan membuka berbagai peluang dan potensi yang ada, yang terpenting disini adalah perubahan pola pikir” kata Kyai Zul sapaan akrab orang nomor satu di KSB dalam konfrensi pers di gedung Graha Fitrah, Selasa (18/11).

Untuk itu menurutnya, KSB kedepan akan berupaya melalui dana CSR dari sejumlah perusahaan yang ada dapat digunakan untuk melatih angkatan kerja seperti disektor pariwisata, karena menurutnya industry pariwisata akan terus tumbuh dan berkembang kedepan.

“ Diharapkan dari pelatihan dengan skil yang diberikan nantinya dapat digunakan bukan hanya dalam mencari kerja, namun juga dapat menciptakan lapangan kerja baru,”demikian pungkasnya.(K-01).

Komentar