KabarNTB, Sumbawa Barat – Upaya pencarian terhadap empat orang nelayan asal Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat, NTB yang hilang pada Minggu, 16 juli 2017 lalu di perairan Selat Alas, masih terus berlanjut.
Tim yang terdiri dari Basarnas Kayangan, BPBD Sumbawa Barat, Pos TNI AL Benete, Polri dibantu nelayan setempat, sampai hari keempat, Rabu 19 Juli 2017 terus memperluas area pencarian.
Namun sampai hari ini, belum ada tanda-tanda keempat nelayan tersebut ditemukan. Kepala Basarnas Kayangan, Putu Arga Sujarwadi, mengatakan proses pencarian yang dilakukan pada hari ketiga (selasa 18 juli 2017) terkendala kondisi gelombang yang tinggi dan angin yang cukup kencang.
“Kondisi serupa juga kami alami hari ini, dimana gelombang dan angin menjadi kendala. Korban belum ditemukan,” ujar Putu Arga, kepada KabarNTB via sambungan telephon, usai melakukan pencarian sore tadi.
Putu Arga menyatakan upaya pencarian oleh tim akan terus dilakukan sampai tiga hari kedepan. Menurutnya, dalam pencarian hari ini (19 Juli) tim memperluar area pencarian hingga ke perairan sekitar Desa Labuhan Lalar Taliwang.
“Kita berharap cuaca besok dan selanjutnya mendukung, karena alun gelombang dan angin cukup menyulitkan,” imbuhnya.
![](https://kabarntb.com/wp-content/uploads/Kepala-Basarnas-Kayangan.jpg)
Selain tim Basarnas, BPBD, TNI AL dan Polri, masyarakat dan nelayan di Kecamatan Maluk dan Sekongkang juga ikut melakukan pencarian secara swadaya. Bahkan Pemerintah Desa Maluk juga turut memberi bantuan dengan menurunkan satu unit perahu beserta tim untuk ikut melakukan pencarian.
“Kami dari pemerintah desa ikut merasakan duka seperti yang dirasakan keluarga para nelayan yang masih dinyatakan hilang. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan agar mereka bisa segera ditemukan,” ujar Sekdes Maluk, Sukiman.
Keempat nelayan yang hilang itu adalah Syamsul Bahri pemilik kapal dan Rusmayadi, kedunaya warga Desa Maluk, serta Hendri dan Mesir warga Desa Pasir Putih.
Menurut Nursani, istri Syamsul Bahri, suaminya itu bersama Rusmayadi dan Hendri berangkat menuju Tanjung Luar Lombok Timur pada Sabtu sekitar pukul 00.00 wita tengah malam untuk menjual ikan hasil tangkapannya.
Mereka berangkat dari Tanjung Luar untuk kembali menuju Maluk pada hari Minggu pagi (16 Juli 2017). Dalam perjalanan dari Tanjung Luar ini, Mesir (satu orang korban lainnya yang dinyatakan hilang) yang kebetulan hendak pulang ke Maluk, ikut menumpang di perahu Syamsul Bahri.(AW)
Komentar