KabarNTB, Mataram – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) merencanakan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rencana tersebut diungkapkan Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto dalam pertemuan dengan Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi, di ruang kerja gubernur di Mataram, Rabu 2 Agustus 2017. Dalam pertemuan itu, Djarot didampinti Ketua Komisi VII DPR RI, Kurtubi.
Kepada Gubernur, Djarot menyampaikan bahwa sesuai amanat Undang-undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Indonesia harus sudah memiliki PLTN pada 2019. Terlebih saat ini, cadangan energi sudah krisis dan sangat mengkhawatirkan, sehingga perlu dipikirkan jalan keluarnya.
“Salah satunya harus adanya energi alternatif yakni nuklir. Namun memang sesuai kebijakan energi nasional, nuklir adalah pilihan terakhir alternatif sumber energi,” ucap Djarot.
Ia juga menerangkan, bahwa pembangunan dan pengoperasian PLTN, perlu dilakukan sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat.
“Hal yang paling penting adalah masyarakat dan Pemdanya setuju. Teknologi ini sangat penting dan bermanfaat, karena bukan hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik, namun dapat juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya meyakinkan.
Ia menjabarkan, sesuai hasil survei Nasional tentang pemanfaatan teknologi nuklir, sebanyak 76,5 persen responden setuju pemanfaatan Iptek nuklir di Indonesia. Angka ini sekaligus menunjukkan dukungan masyarakat atas rencana pengembangan Iptek nuklir dan pembangunan PLTN di Indonesia.
Sementara Ketua Komisi VII DPR, Kurtubi mengakui semangatnya memperjuangkan NTB sebagai lokasi pembangunan PLTN, karena daerah-daerah lain menurutnya belum jelas perkembangannya, meskipun sudah dilakukan study. NTB juga didukung keberadaan pulau-pulau kecil yang cukup banyak yang bisa dijadikan lokasi PLTN.
“Pulau kecil sangat cocok karena jauh dari pemukiman penduduk sehingga relatif aman,” terangnya.
Gubernur TGH M Zainul Majdi, menyatakan dukungan atas rencana pembangunan PLTN itu. Teknologi yang direkomendasikan oleh banyak negara maju didunia itu, memang kini menjadi alternatif sumber energi. Terlebih lagi, teknologi nuklir banyak memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tak hanya sebagai sumber energi alternatif, tetapi dapat pula diaplikasikan pada peralatan kesehatan, pertanian dan lainnya. Misalnya untuk pengolahan pakan ternak hingga pengembangan varietas padi.
“Saya yakin dengan kemajuan teknologi saat ini, industri itu bisa segera dijalankan,” yakin Gubernur.
Keunggulannya yang bebas polusi juga menjadi salah satu faktor PLTN kini menjadi pilihan banyak negara di dunia, karena pengoperasiannya tidak merusak potensi dan sumber daya alam yang ada.
“Saya harap dapat segera diaplikasikan di NTB,” kata Gubernur.(Bi)
Komentar