Penyakit Mewabah, Petani Rumput Laut Kertasari Butuh Peremajaan Bibit

KabarNTB, Sumbawa Barat – Para petani rumput laut di Desa Kertasari Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat, NTB, membutuhkan peremajaan bibit untuk menghindari semakin meluasnya serangan penyakit. Bibit yang ada sekarang sudah bertahun-tahun digunakan sehingga tidak tahan serangan penyakit.

Kades Kertasari, Burhanuddin, kepada KabarNTB, selasa 8 Agustus 2017, mengatakan, sejak akhir 2016 sampai menjelang pertengahan 2017 ini aktifitas penanaman dan panen rumput laut menurun akibat serangam penyakit ice – ice.

“Karena itu para petani butuh peremajaan bibit agar aktifitas penanaman dan produksi kembali normal,” kata Burhanuddin.

Kades Burhanuddin menyatakan para petani sebelumnya dijanjikan bantuan bibit dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang dianggarkan lewat APBD 2017. Namun hingga sekarang bibit bantuan itu belum juga terealisasi.

“Menurut DKP sampai belum ada bibit di pasaran jadi sampai sekarang pengadaannya belum terealisasi,” ungkap Burhanuddin.

Untuk mensiasati kendala bibit itu, petani bersama sekelompok mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Kertasari sedang mengembangkan obat organik yang berbahan baku utama sargasum (tumbuhan laut) yang berfungsi untuk penangkal penyakit sekaligus menyuburkan tanaman rumput laut.

“Sekarang sedang tahap uji coba dan tanamannya sudah berusia 10 hari. Alhamdulillah pertumbuhannya cukup bagus,” ungkapnya.

Desa Kertasari, merupakan sentra budidaya rumput laut di Sumbawa Barat. 80 persen dari total sebanyak 698 KK (2.224 jiwa) penduduk desa tersebuy merupakan petani rumput laut. Sebelum penyakit mewabah, rumput laut Kertasari merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.(EZ)

Komentar