PTDMB Baru Terima Sebagian Hasil Penjualan Saham PTNNT dari Multicapital

KabarNTB, Sumbawa Barat – Teka teki tentang kenapa hingga sekarang dana bagi hasil penjualan 6 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang menjadi porsi PT Daerah Maju Bersaing (PTDMB) belum dibagikan kepada daerah pemegang saham terjawab sudah.

Meski transaksi penjualan saham itu kepada PT Amman Mineral Internasional (PTAMI) sudah tuntas pada Nopember 2016 dan tambang Batu Hijau sekarang sudah dikelola oleh operator baru, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT), ternyata hasil penjualan saham itu belum sepenuhnya diterima PTDMB.

Direktur Utama PTDMB, Andy Hadianto, mengakui sampai saat ini baru sebagian dana hasil penjualan 6 persen itu yang telah diterima perusahaan patungan Pemprov NTB, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Kabupaten Sumbawa (KS) itu.

Kepada KabarNTB, di Taliwang, Rabu 30 Agustus 2017, Andy Hadianto yang didampingi Direktur PTDMB, Nurdin Noer, mengatakan dana hasil penjualan saham itu disetor ke rekening PTDMB oleh PT Multicapital (anak perusahaan Bakrie Group).

Direktur Utama PTDMB, Andy Hadianto

“Sudah masuk ke rekening (DMB) sebagian, belum seluruhnya. (Yang masuk) sudah hampir 50 persen. Sisanya masih berada di Multicapital,” ungkapnya.

PTDMB menjalin kemitraan dengan PT Multicapital dan membentuk perusahaan patungan, PT Multi Daerah Bersaing (PTMDB) yang berhasil mengakuisisi 24 persen saham PTNNT jatah divestasi tahun 2007 – 2010. Dari 24 persen tersebut, PTDMB mendapat porsi 6 persen saham. Pada tahun 2016 saham tersebut diputuskan dijual bersamaan dengan saham milik Newmont Mining Coorporation (NMC kepada PTAMI.

Andi Hadianto mengungkapkan, total nilai 24 persen saham milik PTMDB mencapai sekitar US$ 400 juta dan PTDMB dengan porsi 6 persen saham mendapat bagian yang jika dirupiahkan bernilai sekitar Rp 500 miliyar lebih.

Soal kenapa hingga sekarang, dana hasil penjualan saham PTDMB itu belum sepenuhnya direalisasikan , Andi menyatakan management PT DMB tetap intens berkomunkasi dengan PT Multiicapital agar dana tersebut bisa segera direalisasikan secara keseluruhan.

“Seperti dululah (advance deviden), lambat tapi akhirnya juga selesai dan telah tuntas kita transfer ke rekening daerah pemegang saham,” urainya.

Belum terealisasinya secara keseluruhan pembayaran dana hasil penjualan saham itu, berimbas pada molornya pembagian kepada dareah pemegang saham. Andi menyatakan proses pembagian masih menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang hingga sekarang belum dijadwalkan.

“RUPS tergantung pemegang saham. Kita upayakan dalam tahun ini sudah clear semua. Termasuk rencana kerja kita, atas persetujuan para pemegang saham untuk melakukan eksvansi bisnis. Kita ini dalam tahun ini sudah ada yang jalan,” pungkasnya.(EZ)

Komentar