KabarNTB, Sumbawa – Kompleks Bala Putih (Istana Putih) yang terbakar pada 2017 lalu dan akan segera dipugar, mesti dikembalikan ke menjadi kawasan tersendiri.
Kabid Kebudayaan, Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, H Hasanuddin, kepada wartawan Jumat 12 Januari 2018, mengatakan, dikembalikannya Bala Putih sebagai cagar budaya, juga museum pusat kota, tempat wisata sejarah dan religi tentu harus juga dikembalikan menjadi kawasan tersendiri.
“Jika Bala Putih menjadi kawasan tersendiri, sudah tentu Pendopo dihilangkan dengan merubahnya menjadi lokasi taman khusus. Termasuk juga Lapangan Pahlawan harus dikembalikan pada kondisi asli,” urainya.
H Ace menyatakan, Lapangan Pahlawan sesungguhnya bukan alun-alun dengan tanaman dan tumbuhan dan yang lainnya. Sebab lokasi tersebut disiapkan sebagai ruang publik bagi masyarakat Samawa di masa lalu.
Selain bangunan Istana, ia juga berharap agar pagar tembok istana juga bisa dikembalikan seperti konstruksi awal yang khas. Pagar istana Bala Putih memiliki konstruksi lubang yang menggambarkan Bintang Salapat dengan delapan sisi pada tembok beton.
”Jejak-jejak sejarah tersebut tidak boleh dihilangkan,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa restorasi Bala Putih penting dilakukan, agar masyarakat bisa melihat kembali istana itu tampak utuh, seperti Istana Bala Kuning, Istana Dalam Loka dan Bala Datu Ranga.
“Jarak ke empat istana tersebut sangat dekat dan keberadaannya di pusat kota. Jadi sangat langka ditemukan di kota manapun. Kalaupun ada, hanya sedikit saja kota di Dunia yang mirip dengan Sumbawa yang memiliki istana di lokasi pusat pemerintahan saat ini,” jelasnya.
Ia berharap, agar pemurnian Bala Putih sebagai istana kesultanan di masa lalu dan sebagai ikon kota Sumbawa Besar bisa terwujud dengan baik.
“Demikian juga dengan kawasan sekitarnya, seperti kandang rusa, rumah-rumah penjaga harus diperhatikan agar bisa bersinergi,” imbuhnya.(JK)
Komentar