Pilgub NTB Ajang Adu Prestise Paslon Parpol dan Independen

KabarNTB, Mataram – Pemilukada Gubernur (Pilgub) NTB Juni 2018 mendatang dinilai sebagai ajang adu kuat prestise dan gengsi politik Pasangan calon (Paslon) yang didukung parpol dan Paslon independen.

“Kehormatan dan nama baik akan dipertaruhkan Paslon dan Parpol untuk memenangi pesta demokrasi ini,” ujar
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto dan sekretaris Lalu Athari Fadlullah, dalam siaran pers yang diterima redaksi Rabu 3 Januari 2017.

Ia menyatakan, munculnya figur independen Ali Sakti akan menjadi ‘spirit baru’ kalangan parpol untuk makin memperkuat dan mengamankan pemilih loyalis nya agar taat fatsun dengan afiliasi calon yg didukung partai.

Bambang Mei Finarwanto – Lalu Athari Fadlullah

Mi6 menilai ajang Pilgub NTB harus dimaknai sebagai keinginan politik rakyat untuk memilih dan memenangkan figur Pemimpin Daerah yang pantas.

Jika yang menang Paslon yang didukung partai, maka kerja dan mesin politik parpol berjalan dengan baik dibasis rakyat pemilih.

“Sebaliknya jika nanti Paslon independen yang menang, berarti kerja mesin politik parpol ditingkat konstituen tidak optimal. ini harus dijadikan evaluasi dan refleksi kalangan pimpinan parpol,” tambah Bambang Mei Finarwanto yang biasa disapa Didu.

Didu mengungkapkan, berdasarkan bocoran info dari lembaga survey, dari empat Paslon yang diprediksi bakal tampil di Pilgub NTB, belum satupun Paslon yang tingkat elektabilitas-nya diatas 20 persen.

“Kisaran nya masih diangka 7 persen sampai 16 persen dengan swing votter masih tinggi prosentasenya,” ujarnya, sembari menyebut ada dua Paslon yg trend pergerakan elektabilitas naik secara signifikan yakni paket Zul Rohmi dan Ali Sakti.

“Meskipun Paslon Suhaeli – Amin masih menduduki peringkat pertama dari bocoran lembaga survey, tapi pergerakan elektabilitas nya cenderung stagnan. Sementara untuk Ahyar – Mori elektabilitas turun pasca deklarasi,” tambahnya.

Kendati demikian, Mi6 tetap yakin tingkat elektabilitas semua Paslon akan naik secara signifikan saat sudah resmi mendaftar di KPU.

Didu mengatakan bintang Pilgub NTB adalah tampilnya calon independen Ali Sakti yang bersaing dengan tiga Paslon yg diusung parpol.

Dari kalkulasi politik, katanya, loyalis votter Ali Sakti yang sulit digoyahkan yakni dukungan resmi KTP by name, by adress yang diberikan warga ke Paslon ini.

“Setidaknya Ali Sakti sudah tahu mapping wilayah pemilihnya secara pasti untuk modal awal dukungan suara,” tambahnya .

Terlepas polemik yang menimpa paket Ali Sakti terkait dukungan suara yang dinyatakan TMS oleh KPU, kemunculan pasangan ini harus dijadikan cambuk oleh Paslon yang didukung parpol untuk lebih bekerja keras dalam meraih dukungan.

“Jika tragedi pilkada lotim 2013 terjadi yakni Paslon independen menang, patut diduga ada pembangkangan loyalitas rakyat terhadap partai ” imbuhnya.(JK)

iklan

Komentar