KabarNTB, Sumbawa Barat – Bakal calon wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, tampil santai dan percaya diri di kegiatan penyampaian visi misi bakal calon yang dilaksanakan DPC Partai Gerindra, Jum’at malam 27 Desember 2019.
Fud yang tampil terakhir, hadir sendiri, tidak bersama bakal calon bupati, HW Musyafirin. Ia tidak membahas panjang lebar visi misi yang diusung di Pilkada nanti. Di hadapan Tim Desk Pilkada DPP dan DPC Gerindra serta ratusan simpatisan bakal calon dan masyarakat yang hadir, Ia menyatakan visi misi pasangan Firin – Fud telah tertulis lengkap di berkas pendaftaran yang disampaikan ke Gerindra.
Baca juga : https://kabarntb.com/2019/12/gerindra-ksb-gelar-penyampaian-visi-misi-bakal-calon-secara-terbuka/
“Visi kami lima tahun kedepan adalah Terwujudnya Sumbawa Barat Unggul yang Sejahtera Berlandaskan Gotong Royong. Kalau misinya sudah tertuang didalam berkas yang sudah kami serahkan, mudah-mudahan dapat dipahami dan dimengerti,” ujarnya.
Fud justeru bercerita mengenai sikap pasangan Firin – Fud yang menginginkan demokrasi di KSB berjalan baik dan kondusif dengan tetap saling menghargai kendati berbeda pilihan politik. Karena itu Fud menegaskan sebagai pasangan incumbent, ia dan HW Musyafirin tidak ingin serakah dengan memborong semua parpol untuk dijadikan pengusung di Pilkada. Tetapi memberi ruang kepada putra – putri terbaik Sumbawa Barat untuk dapat tampil menjadi calon bupati dan wakil bupati.
Fud menuturkan, ia dan HW Musyafirin sejak awal berkomitmen hanya akan menggunakan parpol – parpol yang masuk dalam koalisi pengusung di Pilkada 2015. Saat itu, Firin – Fud diusung oleh 7 parpol (PPP, PDIP, PKS, PKPI, Nasdem, PKB dan PBB). Tetapi dari 7 parpol dimaksud Firin – Fud hanya mendaftar di 6 parpol .
“Alhamdulillah dari tujuh parpol, satu yang tidak, karena mereka punya calon sendiri yang diusung dari partai Bulan Bintang. Yang lainnya sudah kami masuk,” bebernya.
Baca juga : https://kabarntb.com/2019/12/di-gerindra-andi-azizi-bicara-sejahtera-ksbnya-bahagia-warganya/
Mengenai parpol yang tidak masuk dalam koalisi Parpol pengusung Firin – Fud di Pilkada 2015, yakni partai Gerindra, PAN, Golkar dan Demokrat, Fud Syaifuddin menyatakan, partai Golkar telah mendatangi Firin – Fud dan diminta untuk mendaftar.
“Alhamdulillah di pengurus kabupaten Golkar telah menetapkan kami yang akan diusung. Kalau Demokrat tidak mungkin kami masuk karena ada kadernya yang dicalonkan,” ungkapnya.
Lalu bagaimana dengan Gerindra ?. Fud blak-blakan mengatakan bahwa sebenarnya, Ia dan HW Musyafirin tidak mau mendaftar ke partai besutan Prabowo Subianto itu. Alasannya, untuk membangun demokrasi yang sehat dan memberi ruang bagi figure lain yang ingin ikut berkompetisi di Pilkada. Ia menyatakan perbedaan adalah hal yang wajar dan masalah takdir menjadi pemimpin atau tidak sudah tercatat di lauhul mahfuz.
“Makanya waktu partai Gerindra membuka pendaftaran, kami tidak pernah datang untuk mendaftar. Tapi Alhamdulillah, Gerindra sama dengan Golkar. Datang ke Bupati Sumbawa Barat, W Musyafirin, untuk diminta untuk daftar. Jadi saya pikir selesai, ternyata ada penyampaian visi dan misi,”.
“Visi misi sudah kami serahkan, silahkan dipelajari, bisa dikritisi. Kalau memang tidak bagus kami berbesar hati untuk tidak dicalonkan oleh partai Gerindra,” cetus Fud.
Ia menegaskan, sebenarnya pasangan Firin – Fud, sudah memiliki modal partai pengusung yang lebih dari cukup dengan PDIP (HW Musyafirin kader PDIP) dan PPP (Fud Syaifuddin kader PPP) untuk mencalonkan diri. Sementara saat ini, total jumlah kursi dari parpol yang akan masuk kedalam koalisi sudah mencapai 17 kursi.
“Tetapi sebagai bentuk penghormatan kami terhadap partai Gerindra yang sudah mendatangi kami, kami datang malam ini. Pesan Pak Musyafirin, kalau memang diantara putra terbaik yang menyampaikan visi misi malam ini, ada yang lebih baik dari kami, maka kami dengan sangat hormat memberi kesempatan pada calon itu untuk ikut berkompetisi bersama kami di Pilkada nanti,” tandasnya.
Ia menyatakan yakin, Gerindra mampu menjalin komunikasi dengan parpol lain untuk membangun koalisi sehingga nantinya bisa mengusung pasangan calon.
“Karena jangan sampai kami dianggap serakah (memborong semua parpol), ini yang tidak boleh. Tapi kalau memang Gerindra, termasuk parpol lain diluar koalisi 2015 melihat kami sebagai petahana dalam empat tahun pembangunan di KSB cukup baik, kami juga dengan senang hati dan tidak keberatan untuk menggunakan kendaraan politik dimaksud,” tandas Fud Syaifuddin.
Terakhir, ia mengajak semua pihak untuk menghargai perbedaan dan dengan perbedaan itu menjadi modal untuk bersatu membangun kabupaten Sumbawa Barat kedepan.(EZ)
Komentar