Hasil Rapid Test 1.996 PPTG Gowa Makassar dari NTB, 451 Orang Reaktif

KabarNTB, Mataram – Sampai dengan Senin 27 April 2020, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, telah memeriksa dengan metode rapid diagnostic test (RDT) terhadap 1.996 Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) perjalanan Gowa Makassar (cluster Gowa,red).

“Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, dengan dengan hasil 451 orang (22,6%) reaktif. Sementara PPTG perjalanan Bogor (cluster Bogor,red) sebanyak 101 orang dengan hasil 14 orang (13,9%) reaktif,” jelas Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, HL Gita Ariadi dalam pernyataan resmi Senin malam.

Populasi berisiko lainya yang sudah diperiksa dengan metode RDT, yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif dan 1.093 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Sekda NTB, HL Gita Ariyadi

“Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” jelas Gita Ariadi yang juga Sekda NTB.

Hingga pernyataan resmi gugus tugas NTB dipublikasikan ke Media, Senin petang, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di NTB, sebanyak 483 orang dengan perincian 317 orang (66%) PDP masih dalam pengawasan, 166 orang (34%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.824 orang, terdiri dari 804 orang (17%) masih dalam pemantauan dan 4.020 orang (83%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.821 orang, terdiri dari 1.892 orang (67%) masih dalam pemantauan dan 929 orang (33%) selesai pemantauan.

Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 49.221 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 12.492 orang (25%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 36.729 orang (75%).

“Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, ada tiga hal yang terus dilakukan oleh pemerintah, yaitu melakukan tes kepada semua PDP, ODP dan PPTG untuk mempercepat indentifikasi dan penanganan kasus, kemudian dilakukan pelacakan dan penelusuran secara massif. Kedua melakukan pengawasan dan isolasi secara ketat serta penanganan medis yang tepat terhadap kasus terkonfirmasi Covid-19. Ketiga, terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang PHBS, penggunaan masker untuk semua serta physical distancing,” jelas Sekda.

Berdasarkan prediksi dari aplikasi yang dibuat oleh Pemerintah Pusat, sambungnya, apabila seluruh masyarakat disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan Covid-19 maka total kasus akan dapat ditekan semaksimal mungkin.

“Dan Insya Allah pada akhir Ramadhan penularannya sudah dapat diputus. Tetapi jika masyarakat dan kita semua tidak mampu menerapkan disiplin yang ketat terhadap protokol pencegahan Covid-19 maka penyelesaiannya akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama. Hal ini selain berdampak pada masalah kesehatan juga akan berdampak besar terhadap kehidupan sosial dan terpuruknya pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Gita Ariadi.

Untuk meningkatkan disiplin pencegahan penyebaran Covid-19 secara lebih luas maka pemerintah daerah melalui Satuan Polisi Pamong Praja bersama aparat TNI, Polri dan institusi terkait lainnya terus melakukan penertiban dan penindakan terhadap pelanggaran protokol pencegahan Covid-19.(NK)

Komentar